Ilustrasi

Jembrana (Metrobali.com)-

Realisasi penggunaan dana desa tahun 2019 di Kabupaten Jembrana tertinggi dibandingkan kabupaten lain di Bali. Penggunaan dana desa hingga bulan Agustus atau 60 persen dari total pagu alokasi tercapai 93,28 persen. Tingginya realisasi serapan dana desa tersebut sebagian besar untuk pembangunan dan pemberdayaan di desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jembrana I Gede Sujana mengatakan, alokasi dana desa untuk 41 desa di Jembrana sebesar Rp 49.043.178.000, hingga bulan Agustus ini sudah ditransfer 60 persen atau Rp 29.425.906.800. Sedangkan untuk realisasi penggunaan sebesar Rp 27.449.639.049 atau 93,28 persen dari total dana desa yang ditransfer ke desa.

Sementara realisasi kabupaten lain di Bali seperti Kabupaten Tabanan 85,61 persen, Badung 63,01 persen, Gianyar 62,08 persen, Klungkung 55,16 persen, Bangli 47,94 persen, Karangasem 81,23 persen, Buleleng 58,94 persen dan Denpasar 50,03 persen. “Dibandingkan kabupaten lain, Jembrana tertinggi” terangnya.

Sujana mengakui, meski secara umum realisasi mencapai 93,28 persen, masih ada dua desa yang realisasinya lebih rendah. Seperti Desa baluk hanya 73,22 persen dan Desa Mendoyo Dangin Tukad hanya 62,70 persen. Namun desa lain realisasinya sudah mencapai diatas 90 persen. Bahkan Desa Ekasari realisasinya mencapai 100 persen.

Desa yang realisasinya rendah pada realisasi termin ketiga sebesar 40 persen, diharapkan ditingkatkan lagi agar realisasinya lebih tinggi. “Dari segi kualitas, realisasi dana desa juga sudah baik karena mengikuti standar kabupaten,” pungkasnya. (Komang Tole)