Pembukaan Festival Jatiluwih 2019 yang digelar antara Juli sampai September 2019.

Tabanan (Metrobali.com)-

Meningkatnya aktivitas manusia yang diikuti dengan perkembangan teknologi, khususnya di bidang pertanian, industri dan trasportasi, membawa berbagai dampak bagi manusia dan lingkungannya. Disamping memberi banyak kemudahan dan kemakmuran bagi manusi, juga berdampak pada masalah kerusakan lingkungan.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui DTW Jatiluwih sebagai leading sektor menggelar Pemilihan Duta Hijau Provinsi Bali 2019. Minggu (18/8) yang diselenggarakan di Gedumg Kesenian I Ketut Maria, Tabanan. Hal ini merupakan rangkaian dari Festival Jatiluwih 2019 yang digelar antara juli sampai September 2019.

Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Anggota DPRD Provinsi Bali, I Ketut Purnaya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, Plt. Kepala DinasPariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan, AA. Dalem Tresna Ngurah, Kadis LH Kabupaten Tabanan, I Made Subagya, Camat Tabanan, beserta undangan lainnya.

Ketua Panitia kegiatan, Pande Dwi Sinar Maheni mengatakan sebelum acara grand final hari ini, telah dilakukan berbagai tahap guna menentukan 9 finalis yang mewakili Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali. Diantaranya melalui seleksi yang digelar pada 31 Mei 2019 yang diikuti oleh 135 pasangan dari 9 Kabupaten/Kota se-Bali.

Setelah ditentukan atau meloloskan 9 pasangan pinalis yang nantinya akan diseleksi menjadi Duta Hijau Provinsi Bali 2019, digelar masa-masa pra karantina, setelah itu karantina yang merupakan pembekalan ilmu bagi pasangan pinalis yang nantinya akan bersaing di grand pinal. Pihaknya menambakan, hal ini dilakukan sebagai upayameningkatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Bupati Tabanan yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila sangat mengapresiasi pelaksanaan pemilihan Duta Hijau ini. “Hal ini adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peran generasi muda dalam melaksanakan pelestarian lingkungan. Duta hijau ini nantinya harus mampu memberikan ide-ide kreatif dalam upaya pelestarian lingkungan,” tegasnya.

Pihaknya menambahkan, salah satu jenis permasalahan lingkungan yang menjadi isu internasional adalah pemanasan globlal. Dampak dari pemanasan globlal tersebut adalah meningkatnya temperatur bumi, naiknya permukaan air laut, kemarau yang berkepanjangan, berkurangnya ekosistem dan lain-lain. Untuk itu, maka diperlukan upaya pelestarian lingkungan.

Disamping itu, pihaknya menegaskan bahwa tugas ini sangatlah berat mengingat perkembangan jaman saat ini sangatlah cepat. Duta ini akan bertugas mengubah persepsi masyarakat, memberikan motivasi kepada masyarakat sehingga masyarakat makin peduli dan cinta lingkungan, serta selalu berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. “Dalam upaya membangkitkan kembali kearifan lokal yang telah kita miliki ini, maka diperlukan duta yang akan menjadi agen perubahan,” tegasnya. @humastabanan.

Editor : Hana Sutiawati