Foto: Anggota Komisi II DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi menggelar buka puasa bersama, sekaligus berbagi kasih bersama puluhan anak yatim dan kaum dhuafa di Jero Tawan, Kerobokan, Sabtu (1/5/2021) sore.

Badung (Metrobali.com)-

Pada bulan puasa atau bulan Ramadhan tahun ini, Anggota DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi bersama AA Bagus Tri Candra Arka (Gung Cok)  kembali menggelar buka puasa bersama, sekaligus berbagi kasih bersama puluhan anak yatim dan kaum dhuafa di Jero Tawan, Kerobokan, Sabtu (1/5/2021) sore.

Kegiatan sosial ini rutin dilakukan setiap tahunnya ini dihadiri keluarga besar Gus Adhi dengan menghadirkan anak yatim dan kaum dhuafa dari Kecamatan Denpasar Utara, Barat dan Timur, bekerjasama dengan Mushola Al Ikhlas Kerobokan, Banser Kuta Utara dan NU Care LAZISNU Denpasar.

“Saya merasa bahagia bisa bersama anak yatim-piatu, dan dhuafa. Buka puasa bersama anak yatim dan kaum dhuafa bukanlah sesuatu hal yang baru, rutin dilakukan tiap tahunnya sekaligus sebagai bentuk dari kebhinekaan kita dan implementasi sila kedua dari Pancasila,” ungkap Gus Adhi yang kini bertugas di Komisi II DPR RI ini.

Anggota Fraksi Golkar Dapil Bali ini menyebutkan, dimasa pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap bergerak, justru disituasi Covid-19 ini haruslah tetap berbagi dan bergotong royong. “Kegiatan ini juga wujud silahturahmi, soliditas kita antar umat beragama,” pesan Gus Adhi yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Bali ini.

Apa yang dilakukan Gus Adhi juga perwujudan nyata spirit “Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe” atau tanpa pamrih banyak berkarya sesuai pesan sesuai pesan pendiri SOKSI almarhum Prof Suhardiman, kader SOKSI dalam melakukan karya kekaryaan haruslah “Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe.”

Gus Adhi juga mengajak dalam kondisi pandemi Covid-19 dan dalam menyambut Idul Fitri ini agar semua elemen bangsa makin mempererat persatuan dan kesatuan. “Keharmonisan umat juga jadi yang utama. Pada musibah kemanusiaan ini kita juga wajib makin bersatu, makin kuat,” kata Gus Adhi yang sebelumnya sempat bertugas di Komisi IV DPR RI membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, kelautan dan perikanan ini.

Dalam kesempatan ini Gus Adhi mengajak yang lain untuk melakukan hal yang sama, jangan sampai perbedaan yang ada lantas menjadi alasan untuk tidak berempati kepada yang lain. “Kita harus terhindar dari intoleransi yang merongrong keutuhan negara ini melalui Bhinneka Tunggal Ika-lah menjadi landasan keutuhan negara ini,” imbuh Gus Adhi

Dari sisi lain, dalam konteks hari buruh dan pendidikan nasional, Gus Adhi berkata, kedua hari ini mesti dimaknai oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai aktualisasi dalam memperbaiki kehidupan yang lebih baik kedepannya.

“Munculnya teknologi dan kecerdasan buatan mestinya harus disikapi dengan peningkatan sumber daya manusia itu juga,” sarannya seraya berujar masyarakat jangan takut dengan bayang-bayang yang belum pasti, justru harus meningkatkan kemampuan dan intelektual diri.

Dalam kesempatan ini, Gus Adhi juga berpesan dan mengajak para anak yatim-piatu ini agar rajin belajar, jangan tinggalkan buku pelajaran. “Rajin, tekun, agar jadi anak berguna bagi nusa bangsa. Kami akan jadi masa lalu, adik-adik sekalian yang akan jadi masa depan kami,” ujar Gus Adhi.

“Isi diri dengan baik, apa yang bisa kami perbuat, beritahu kami dan kami akan berusaha laksanakan semaksimal mungkin,” pungkas Gus Adhi. (dan)