Jembrana (Metrobali.com)-

Kurun waktu sepekan 4 ekor penyu ditemukan mati terdampar di wilayah Pantai Kabupaten Jembrana. Teranyar ditemukan warga di Pantai Perancak, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Senin (18/5).

Mirisnya, 4 ekor penyu dewasa yang ditemukan mati itu berjenis kelamin betina. Keempat (4) penyu mati itu memiliki jenis berbeda, yakni 2 ekor berjenis Penyu Lekang dan 2 ekor lainnya Penyu Hijau.

Dari informasi, 2 ekor penyu mati ditemukan pada hari Kamis (14/5). Lokasi pertama ditemukan terdampar di Pantai Candikusuma, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Penyu Hijau ini memiliki panjang kerapas sekitar 64 Cm dan lebar sekitar 60 Cm.

Sedangkan penyu lainnya yaitu Penyu Lekang ditemukan terdampat di Pantai Perancak, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana. Penyu ini memiliki panjang kerapas sekitar 66 Cm dan lebar sekitar 64 Cm.

Sementara penyu ketiga dan keempat ditemukan terdampar di Pantai Perancak, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana. Penyu ketiga berjenis Penyu Lekang dengan panjang kerapas sekitar 71 Cm dan lebar 64 Cm ditemukan warga pada hari Sabtu (165). Sedangkan penyu keempat Penyu Hijau ditemukan pada hari Senin (18/5). Penyu ini memiliki panjang kerapas sekitar 71 Cm dan lebar sekitar 69 Cm.

Saat ditemukan warga, keempat ekor bangkai penyu ini dalam kondisi rusak dengan perut keluar. Kematian empat ekor penyu dilindungi ini diduga karena diracun. Setelah dilakukan pencatatan dan dikordinasikan dengan pihak terkait keempat bangkai penyu itu kemudian di kubur disekitar lokasi penemuan.

Koordinator Konservasi Penyu Kurma Asih, Desa Perancak, Wayan Anom Astika Jaya mengatakan saat ditemukan warga kondisi penyu sudah membusuk. Keempat penyu itu diperkirakan berusia 30 tahunan.

Ia tidak bisa memastikan penyebab matinya keempat penyu tersebut. Namun ia menduga akibat keracunan yang dimungkinkan dari dampak pencemaran laut atau faktor lin seperti terkena jaring.

“Untuk memastikan, harus melalui penelitian oleh pihak yang berkompeten. Harapan saya seperti itu” ujarnya.

Ia juga berharap kejadian itu mendapat respon dari pihak-pihak terkait seperti BKSDA dan BPSPL. Karena dalam kurun waktu lima bulan terakhir sudah ada 8 ekor penyu mati yang penyebabnya tidak diketahui. (Komang Tole)