Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Kyiv, 8 Juli 2019. (Foto: dok).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan ia telah berbicara dengan sejawatnya dari Rusia, Vladimir Putin, setelah empat tentara Ukraina tewas dalam sebuah aksi penembakan di Ukraina Timur.

“Saya telepon dia dengan segera. Saya katakan kepadanya, ini menjauhkan kita dari perdamaian,” ujar Zelenskiy pada sebuah konferensi pers di Kiev. Ia juga mengatakan, ia mendesak Putin untuk meminta kelompok separatis dukungan Moskow berhenti membunuh rakyatnya.

Ia juga mengatakan Putin menjanjikannya sesuatu, namun belum bersedia mengungkapkan apa itu pada saat ini.

Pejuang separatis yang didukung Rusia di Yelenovka, dekat Donetsk, Ukraina, 26 Februari 2015. (Foto: dok).
Pejuang separatis yang didukung Rusia di Yelenovka, dekat Donetsk, Ukraina, 26 Februari 2015. (Foto: dok).

Kremlin tidak bersedia mengomentari pembicaraan telepon itu. Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, lewat sebuah pernyataan pada 6 Agustus, separatis menembaki posisi-posisi militer Ukraina di wilayah Donetsk sebelumnya hari itu, dengan menggunakan peluncur granat, senapan mesin, dan senapan serbu.

Serangan tersebut menelan paling banyak korban jiwa dalam konflik Ukraina sejak gencatan senjata disepakati tiga pekan lalu.

Sejak April 2014, lebih dari 13.000 orang tewas dalam konflik tersebut.

Kesepakatan gencatan senjata, yang melibatkan Rusia dan Ukraina dan dimediasi Perancis dan Jerman, mengakhiri konflik besar di Ukraina Timur pada 2015, namun bentrokan-bentrokan skala kecil yang menelan korban jiwa secara reguler masih sering terjadi. [ab/uh] (VOA)