Karangasem (Metrobali. com) –

Jumlah pengunjung untuk memeriksakan diri ke klinik VCT sejak awal tahun hingga Oktober terus mengalami peningkatan.  Apalagi sejak sebulan terakhir merebaknya isu dua gadis yang sengaja menyebarkan HIV/AIDS. Jumlah terbanyak pengunjung ke klinik VCT terjadi pada bulan  Oktober yakni sebanyak 49 orang yang melakukan tes kesehatan. Kebanyakan, jumlah warga  dalam dua bulan terkahir ini mengunjungi VCT atas kesadaran sendiri. Hal itu tak lepas dari isu yang beredar di masyarakat akan adanya dua gadis yang sengaja menularkan HIV/AIDS.

Dari data yang didapat, Selasa (21/10/2014) dalam kurun waktu Oktober, dari total 49 orang yang memeriksakan diri di VCT, hanya empat orang yang dinyatakan Positif HIV/AIDS. Sedangkan  warga yang dengan sukarela memeriksakan diri ke klinik VCT RSUD Karangasem sepanjang Oktober ini, berusia dari 14-24 tahun. Salah satunya disebut-sebut, adalah orang-orang yang pernah memiliki hubungan dengan kedua gadis yang diduga dengan sengaja menyebarkan HIV/AIDS.

Petugas konselor di klinik VCT,RSUD Karangasem, Ni Kadek Suliastini mengakui, untuk bulan Oktober memang ada peningkatan terhadap kunjungan ke klinik VCT.   Biasanya, kebanyakan pengunjung ke klinik VCT karena merasa memiliki hubungan berisiko. Pun terkait dengan merebaknya isu yang beredar, sudah ada beberapa remaja yang memiliki hubungan dengan gadis tersebut melakukan pemeriksaan ke VCT. Hanya saja, sampai saat ini mereka masih dinyatakan Negatif. Hal itu dikarenakan karena memang untuk HIV/AIDS ini baru terlihat 3 bulan melakukan hubungan orang yang terinfeksi. “Belum ada yang positif,mereka masih negatif,karena memang mereka memiliki hubungan baru 2 bulan terakhir,jadi belum kelihatan,” ungkapnya.

Dikatakanya lagi, total jumlah pengunjung ke klinik VCT dari awal tahun sampai Oktober sebanyak 377 orang. Sedangkan dari 377 orang tersebut, jumlah yang dinyatakan Positif  mencapai 39 orang. Bulan yang paling banyak diketahui orang terinfeksi HIV/AIDS yakni pada bulan Juni,yang mencapai 9 orang. “Yang positif kebanyakan orang dewasa, ada juga bayi, karena memang orang tuanya kena,sehingga  bayi juga terjangkit,” ungkapnya lagi. BA-MB