Denpasar (Metrobali.com)-

Rabu, 19 Desember 2012 kemarin wisnu open space yang beralamat di Pengubengan kauh kerobokan terlihat sangat ramai. Hal tersebut hal tersebut tidak terlepas dari event EcoDefender yang digagas oleh RMBL. EcoDefender merupakan sebuah konser dan eksibisi seni sebagai wujud perlawanan terhadap penguasa dan pemodal yang merusak ekologi Bali.  JRX sebagai ketua panitia menjelaskan  EcoDefender merupakan sebuah project dari RMBL, yaitu clothingan yang dia miliki bersama teman-teman yang lain. Ia menginginkan RMBL sebagai sebuah clothing mempunyai misi dan bukan hanya simbol perlawanan semata. Karena memang selama ini RMBL selalu mengaitkan diri dengan perlawanan, tapi benar-benar melakukan sesuatu dan memberi kontribusi nyata buat sebuah perjuangan penyelamatan lingkungan hidup di Bali.

Ide awalnya dari  program EcoDefender adalah beberapa  persen dari penjualan setiap item RMBL disumbangkan ke Walhi Bali, guna mendanai kerja-kerja advokasi mereka memperjuangkan keseimbangan ekologi Bali. Lebih lanjut JRX mengatakan, dirinya sempat terlibat di Walhi Bali dan melihat situasi lapangan serta kantor tempat kerja Walhi Bali, ia merasa Walhi Bali memerlukan Donasi. Terus ia terpikir bagaimana caranya agar Walhi Bali tetap semangat berjuang, dan terlintaslah pikiran membuat sebuah  konser untuk mengumpulkan dana yang akan diberikan kepada Walhi Bali. “Setelah didiskusikan dengan teman-teman dan mencari sponsor ternyata banyak yang mendukung sehingga acara ini dapat digelar” Terang JRX.

Bali sudah banyak dibutakan dengan acara-acara hedon yang isinya hanya bersenang-senang semata. Sementara itu, lingkungan di Bali sedang dieksploitasi besar-besaran tetapi masyrakat Bali tidak sadar. Dipihak lain Walhi Bali sendiri adalah LSM yang kritis dalam menyoroti permasalahan lingkungan di Bali yang terkait dengan kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap lingkungan.

JRX mengatakan dengan diadakannya EcoDefender diharapkan anak-anak muda di Bali mempunyai pemikiran baru, kalau peduli dengan lingkungan itu cool, kalau peduli dengan ekologi itu keren. Ia juga ingin mengubah stiga di masyarakat bahwa orang-orang yang peduli dengan penyelamatan lingkungan bukan hanya aktivis atau orang-orang yang tidak keren saja, tetapi setiap orang yang merasa peduli dengan lingkungan di Bali bisa turut serta. “Saya ingin mengarahkan kepada anak-anak muda di Bali agar peduli dengan lingkungan sekitar mereka, siapa tahu nantinya pemimpin Bali bisa datang dari salah satu dari mereka. Bila dari sekarang mereka sudah mempunyai pemikiran untuk penyelamatan lingkungan di bali diharapkan nantinya mereka mempunyai pemikiran yang lebih Bagus dari pada yang sekarang” ungkap JRX

Selain acara music dan seni acara EcoDefender tersebut juga diisi dengan Orasi dari Walhi Bali yang diwakili oleh Dewan daerah Walhi Bali Wayan Gendo Suardana. ia mengucapan terimakasihnya atas kepedulian dari masyarakat terhadap advokasi Walhi Bali. Dia juga mengatakan sangat senang bukan lantaran Walhi Bali akan mendapat uang dari hasil acara ini tetapi lebih karena besarnya dukungan dari masyarakat hal ini bisa dilihat dengan ramainya pengunjung yang datang.

Dalam orasinya malam itu Gendo menyampaikan sejumlah permasalahan lingkungan yang terjadi di Bali, mulai dari maraknya alih fungsi lahan, pantai-pantai  yang kebanyakan sudah tercemar, adanya intrusi air laut disepanjang pesisir Bali, Krisis air dan terakhir keluarnya izin pemanfaatan hutan mangrove seluas 102,22 hektar selama 55 tahun kepada PT. Tirta Rahmat Bahari yang diberikan oleh Gubernur Bali. Menurut gendo pemberian izin tersebut akan sangat membahayakan ekosistem mangrove mengingat fungsinya yang sangat vita. Ia mengatakan setuju kalau hutan mangrove tersebut harus dijaga dan dilestarikan, tetapi tidak setuju kalau untuk menjaga hutan mangrove tersebut PT. TRB diberikan izin membangun 75 penginapan di dalam hutan mangrove.

“disekitar hutan mangrove kan sudah banyak ada penginapan, mengapa Gubernur memberikan izin kepada PT. TRB untuk membangun penginapan di dalam hutan mangrove itu sangat membahayakan ekosistem mangrove disana” ujarnya. Lebih lanjut Gendo mengatakan apabila pemerintah tidak sanggup untuk mengelola hutan mangrove, dia meminta Gubernur Bali mengajak masyarakat adat disana untuk turut serta  mengelola dan menjaga hutan mangrove tanpa harus ada pembangunan akomodasi didalamnya bukan malah memberikan izin kepada investor.

Selain itu Gendo juga menjelaskan bahwa Walhi Bali tidak anti terhadap pembangunan dan juga tidak anti terhadap investor, tetapi Walhi Bali anti dengan pembangunan yang dilakukan tanpa memperhitungkan daya dukung dan daya tampung Bali sebagai pulau kecil  yang tentunya terbatas, selain itu walhi Bali juga anti terhadap investor rakus, yang hanya mementingakan diri sendiri tanpa memperhitungkan masyarakat dan juga lingkungan Bali.

Event eco defender dimeriahkan oleh Superman Is Dead, Scared of Bums, Jacknifeblus, pride of lion, garden grove, serta Navicula yang baru saja datang rekaman dari Amerika. Selin di meriahkan oleh band-band, event tersebut juga dimeriahkan oleh seniman muda di Bali seperti made bayak, echowahid serta pameran karya lukis, mural, lukis papan skate board dari komunitas selain itu ada juga komunitas lowrider. Acara ini juga ramaikan oleh 2 DJ, soundbowdodix sama Marlow Bandem. Selain itu ada booth penjualan marchendise baik dari RMBL maupun dari Walhi Bali serta penandatanganan petisi online agar Gubernur Bali mencabut izin pengusahaan hutan mangrove yang telah diberikan kepada PT. TRB.

acara dihadiri ratusan anak muda dan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan terkumpul donasi sebesar Rp. 18.644.000 yang akan diberikan kepada Walhi Bali. Gendo mengatakan uang yang diberikan kepada Walhi Bali tersebut akan digunakan untuk menunjang segala kegiatan advokasi Walhi bali untuk penyelamatan lingkungan di Bali. Ia juga mengatakan setiap uang yang dipakai akan dipertanggungjawabkan dan akan dimuat di web Walhi Bali. Sementara itu JRX berharap nantinya acara EcoDefender ini bisa berlanjut dan bisa membuat sesuatu yang lebih baik lagi. WALHI-MB