Senderan di sungai Jero Pengentuh jebol

Jembrana (Metrobali.com)-

 Jalan penghubung Banjar Taman menuju Banjar Palungan Batu di Desa Batuagung Kecamatan Jembrana belakangan semakin mengkhawatirkan. Pasalnya disejumlah titik senderan nampak lpngsor dan jebol. Diduga senderan itu jebol lantaran tergerus air dan kerap dipakai tempat pembakaran sekam dari salah satu pabrik penggilingan padi setempat.

Informasi dari warga setempat, lubang di senderan sungai Jero Pengentuh itu lantaran tanah disekitarnya longsor. Selain itu juga diduga karena tidak kuat menahan tonase kendaraan,  mengingat jalan tersebut sering dilalui truk.

Warga berharap senderan tersebut segera ditanggulangi, mengingat tanah disepanjang titil jebol sering longsor, sehingga dikhawatirkan jalan bakal menjadi putus. Apalagi belakangan ini kujan sring turun.

Kelian Banjar Taman, Ida Bagus Arnawa ditemui Kamis (11/12) mengaku sudah melaporkan kondisi tersebut ke Pemkab Jembrana dengan harapan segera ditanggulani. “Sudah saya laporkan. Kalau tetap dibiarkan jalannya bisa putus, karena tanah disana sering longsor” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Jembrana, I Gusti Putu Mertadana, dikonfirmasi terpisah mengatakan senderan di sungai jero pengentuh itu merupakan kewenangan provinsi. “Saya belum menerima laporan, tapi akan saya cek kelapangan dan mengambil gambar untuk dilaporkan ke Pemprov Bali, sehingga bisa segera ditanggulangi” ujarnya.

Sementara, lantaran curah hujan cukup tinggi, parkir bongkar muat barang di timur pasar Inpres Negara menjadi becek dan kumuh. Air hujan nampak mengenangi lahan parkir di Kelurahan Pendem tersebut.

Pasalnya, lapisan aspal sudah mengelupas dan berlubang. Kondisi tersebut menurut warga sudah berlangsung lama, bahkan sudah pernah dilaporkan. Namun hingga kini tak kunjung diperbaiki.

”Dulu sudah pernah dilaporkan, tapi sampai sekarang belum direspon” ujar Ketut Darma, warga sekitar, Kamis (11/12).

Kondisi tersebut diakui oleh salah satu petugas parkir disana. Menurutnya kalau musim hujan turun, tempat parkir dipastikan menjadi becek, dan kalau kemarau dipastikan berdebu.

“Laporan sudah masuk. Rencananya tahun depan baru kami lakukan perbaikan” ujar Kadis PU Jembrana, I Gusti Putu Mertadana, saat dikonfirmasi terisah, Kamis (11/12). MT-MB