Rehab Pura Melanting

Renovasi Pura Melanting di Pasar Umum Negara

Jembrana (Metrobali.com)-

Pura Melanting di Pasar Umum Negara Kabupaten Jembrana direnovasi. Pemugaran tahap pertama dilakukan warga Pasar Umum Negara (PUN) bertepatan dengan Piodalan Rambut Sedana, Rabu (11/11).

Sebelumnya, di tahun 2013 lalu warga PUN sempat melakukan penolakan terhadap program Pemkab Jembrana terkait revitalisasi pasar secara penyeluruh dengan anggaran Rp.13 miliar lebih.

Ketua Paguyuban Sanji Merta Pasar Umum Negara (PUN) Gusti Putu Adnyana mengatakan renovasi Pelinggih Pura Melanting dilakukan melalui dua tahap.

Tahap pertama dilakukan renovasi terhadap delapan pelinggih yang pemugarannya dilakukan Rabu (11/11) hari ini bertepatan dengan Piodalan Rambut Sedana. Sementara pada tahap kedua, pihaknya akan melakukan renovasi terhadap bale banten, gedong simpen, piasan dan tembok penyengker.

Menurutnya, renovasi tahap pertama untuk delapan pelinggih sesuai dengan RAB diperlukan anggaran senilai Rp.129.500.000.

“Biaya renovasi tahap pertama didapat dari swadaya warga pasar” terang Adnyana, Rabu (11/11).

Namun, pada renovasi tahap kedua yang diperkirakan akan menelan anggaran yang lebih besar sekitar RP.302.750.000 sesuai RAB, pihaknya berharap ada uluran bantuan dari Pemkab Jembrana. Pasalnya, Pura Melanting PUN Negara hanya diempon oleh 215 orang dari total 430 orang warga pedagang.

“Terakhir direnovasi sekitar tahun 1984 silam. Karena sudah 30 tahun lebih, dan melihat kondisi yang sudah sangat usang, termasuk banyak ijuknya yang lepas, maka warga sepakat untuk melakukan renovasi” ujarnya.

Menurutnya, renovasi tahap pertama ditarget akan selesai sebelum piodalan Pura Melanting pada Budha kliwon gumreg, 8 Januari 2016 yang akan datang.

“Mungkin nanti untuk biaya tahapan kedua kami akan meminta bantuan dari Pemkab Jembrana sehingga cepat bisa rampung” tabdas Adnyana.

Disinggung penolakan warga akan revitalisasi pasar dua tahun lalu, menurutnya sudah tidak ada masalah lagi dengan Pemkab Jembrana.

“Tidak ada masalah, komunikasi kami lancar, hanya miskomunikasi saja. Mungkin nanti bisa diprogramkan kembali, karena kami sadar sebagian besar bangunan pasar juga rusak” ujar Adnyana. MT-MB