Jembrana (Metrobali.com)-

Sempat diperbaiki beberapa bulan lalu, senderan  di sungai Yehembang, Mendoyo tepatnya disisi timur jembatan Yehembang, kembali jebol. Padahal senderan tersebut sebelumnya sempat diperbaiki. Jebolnya senderan itu diduga lantaran kontruksi senderan kurang bagus.

Dari informasi, senderan sungai Yehembang itu jebol untuk yang kedua kalinya. Kali ini jebol di dua titik, dengan panjang masing-masing 20 meter. Diduga proyek yang ditangani oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida itu jebol lantaran kontruksi atau pengerjaannya kurang bagus.

Ketut Mudita (45), salah seorang warga setempat, ditemui Senin (16/9) mengatakan jebolnya senderan itu akibat diterjang banjir tiga bulan lalu. “Ini yang kedua kalinya. Dulu memang sempat jebol, tapi sudah diperbaiki” ujarnya.

Dikatakannya saat perbaikan kedua, pekerja tidak membongkar pondasi senderan yang jebol, tapi langsung menumpuknya. “Mestinya dibongkar semua, sehingga menjadi kuat, bukan malah ditumpuk” ujarnya.

Dikatakannya selain ditumpuk langsung, campuran bahan atau kontruksi kemungkinan kurang bagus, akibatnya senderan mudah jebol saat diterjang banjir. Kemungkinan lain akibat dari pengambilan material sungai secara liar.

Sebenarnya saat awal pengerjaan senderan, pihaknya sempat mengusulkan agar dipasang batu bronjong atau batu jaring, tapi tidak direspon. “Buktinya sekarang, belum setahun senderan itu sudaj jebol kembali” ujar mudita.

Warga lainnya juga menduga jebolnya senderan itu lantaran camburan bahan untuk perekat kurang bagus. Kemungkinan lain adanya ulah warga yang memanfaatan tanah disisi barat sungai untuk ditanami pohon pisang dan rumpun gajah untuk pakan ternak. Sehingga sungai menjadi menyempit.

Perbekel Desa Yehembang, Made Semadi, saat dikonfirmasi mengaku sudah melaporkan dan bersurat kepada Dinas PU Jembrana untuk ditindaklanjuti, sehingga tidak menimbulkan erosi. Selain itu pihaknya juga mengusulkan, tanah yang menyebabkan penyempitan sungai agar segera dikeruk. MT-MB