ILUSTRASI KABINET

Denpasar (Metrobali.com)

Semeton Jokowi Bali berkomitmen untuk mengawal pemerintahan Jokowi-JK lima tahun kedepan. Untuk membantu pemerintahan Jokowi, Semeton menjaring putra-putri terbaik yang dimiliki provinsi Bali di berbagai bidang. Beberapa nama yang berkompeten merupakan usulan dari masyarakat dan berbagai diskusi yang dilakukan relawan pasca penetapan kemenangan  Jokowi-JK kan Komisi Pemilihan Umum, 22 Juli lalu.

Gerakan ini juga dilakukan bersama-sama dengan relawan Jokowi Jk di Nasional dengan tujuan membantu pemerintahan Jokowi-JK selama 5 tahun kedepan.  “Seseuai dengan komitmen kami untuk tidak hanya memenangkan Jokowi, taopi turut membantu dan mengawal pemerintahan Jokowi-JK. Kami sudah menjaring  beberapa nama, akademisi, praktisi dan professional di berbagai bidang sesuai dengan ruang lingkup pengetahuannya. Masyarakat juga sudah memberikan masukan nama-nama tersebut melalui media maupun jaringan semeton Jokowi,” kata coordinator Semeton Jokowi, IG Agung Putri Astrid, Kamis 7 Agustus 2014.

Menurut Agung Putri, Semeton Jokowi ingin membantu dan memperkaya desain kabinet pemerintahannya Jokowi-JK dengan sudut pandang Bali. Selama ini beberapa nama, kata Agung Putri memang sudah muncul public dari berbagai kelompok. Namun Semeton Jokowi ingin menggali lebih banyak tokoh banyak tokoh lokal yang potensial dengan berbagai prestasi baik di tingkat national maupuhn international.  Selain itu, dari segi leadership mereka memiliki keunggulan baik kepemimpinan daerah, nasional dan international. Beberapa  kriteria yang menjadi pedoman semeton Jokowi untuk mengusung nama-nama tersebut yakni bersih dan jujur, berintegritas, kerja keras dan berkeahlian.  “Orang-orang yang kami usung adalah orang yang paham problem lokal dan international. Dan memenuhi kriteria itu, yang paling penting mereka bersih dari ikatan masa lalu,” katanya.

Beberapa nama yang akan  diusulakan diantaranya Dr. Ir. Tjokorda Oka Ardhana Sukawati, M.Si mantan Bupati Gianyar yang juga Ketua PHRI Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga, mantan Wakil Gubernur Bali, I Dewa Ngurah Suprapta, Akademisi Universitas Udayana serta mantan Presiden The International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS), Ida Bagus gde Sidharta, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur dan praktisi pariwisata.

Selanjutnya, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Walikota Denpasar, Profesor, Dr. Nyoman Padmadewi, MA akademisi Universitas pendidikan Ganesha dan pendiri yayasan Peduli sesama, Nyoman Popo Priyatna Danes, seorang Arsitek yang dipercaya menjadi Konsul Kehormatan Republik Tunisia untuk Bali, I Dewa Gede Palguna, Mantan hakim MK dan Agung Suryawan Wiranatha, Sekretaris program Doktor pariwisata Unud.

Pertimbangan lain yang dipakai yakni menyesuaikan kembali dengan karakter Jokowi. Seorang pekerja keras, kata Agung Putri, harus didampingi oleh pekerja keras juga bukan hanya terkenal sebagai public figur. “Kami merasakan selama bergaul dengan pak Jokowi jadi kita tahu apa yang diinginkan pak jokowi. Yang kita usulkan itu benar-benar bisa membantu pak Jokowi, dia bukan hanya orang yang terkenal di publik tapi ahli dan berprestasi di bidangnya. Kita tidak ingin nama-nama ini suatu saat menimbulkan  persoalan kepada pemerintahan Jokowi,” katanya.

Setelah melalui proses penjaringan dan  diskusi dengan simpul-simpul relawan  di masing-masing kabupaten, semua nama tersebut akan disampaikan langsung kepada Jokowi melalui  relawan Semeton Jokowi. “Memang tidak semua masukan masyarakat kami usulkan, karena kami bahas dulu dalam tim kecil dan relawan yang ada di daerah. Kami juga sudah konsultasi dengan kelompok relawan serta tokoh masyarakat,” katanya seraya mengaku tidak akan mencampuri masalah penempatan mereka setelah diusulkan.

Sementara, Penasehat Sementon Jokowi, I Ketut Suryadi menyebut untuk membangun Indonesia hebat harus mulai mencari figure-figur yang berani membuat terobosan dalam bidangnya serta memiliki spesifikasi kekhasan dari ilmunya masing-masing. “Selama ini dalam rezim kekuasaan yang tidak pernah memakai mereka. Padahal,  mereka memikliki kekhasan melawan kemapaman. Berani beda untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” katanya. JM-MB