Denpasar (Metrobali.com) –

Seluruh bakal calon bupati (Cabup) di enam kabupaten dan kota yang lolos penjaringan, diwajibkan oleh Koalisi Bali Mandara (KBM) untuk menyetorkan visi dan misi. Para cabup bahkan diberikan batas waktu tanggal 25 Mei mendatang.

Hal ini dibenarkan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Bali Gusti Putu Wijaya, di Denpasar, Rabu (20/5). Menurut dia, khusus untuk para kandidat dari ‘beringin’, seluruhnya telah menyetorkan visi dan misi.

Gusti Putu Wijaya

Gusti Putu Wijaya

Nantinya, visi-misi dimaksud akan dipaparkan oleh masing-masing kandidat di hadapan tim penguji yang telah dibentuk KBM. Tim ini terdiri dari profesor, dari berbagai perguruan tinggi di Bali.

Sesuai kesepakatan, kata dia, para kandidat cukup menyerahkan visi dan misi ke pengurus partai. Nantinya, masing-masing pengurus partai yang menyetor visi dan visi tersebut kepada tim yang telah dibentuk oleh Koalisi Bali Mandara.

“Tentunya sebelum disetor ke koalisi, visi dan misi masing-masing kandidat ini dicek dahulu oleh partai masing-masing,” jelas Wijaya.

Ia menambahkan, seluruh kandidat yang disodorkan oleh partai-partai di KBM, nantinya akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and propertest). Uji kepatutan dan kelayakan tersebut dilakukan oleh sebuah tim khusus yang terdiri dari para profesor atau guru besar di Bali.

“Jadi sebelum para kandidat ini bertarung, kita uji dulu kepatutan dan kelayakannya di hadapan para guru besar. Kita di koalisi tidak mau sekedar menyodorkan kandidat,” tandas Wijaya.

Wayan Mariana Wandira

Wayan Mariana Wandira

Tentang siapa-siapa saja bakal calon bupati yang lolos penjaringan di enam kabupaten dan kota, serta telah menyetor visi dan misi, Wijaya menyebut beberapa nama. Di antaranya Ketut Suwandi dan Wayan Mariana Wandira di Denpasar, Made Sudiana dan Wayan Muntra di Badung, Arya Budi Giri (ABG) di Tabanan, Made Sukerana di Karangasem, dan lain-lain.

Arya Budi Giri

Arya Budi Giri

Figur-figur tersebut, diakuinya, selain telah lolos penjaringan, belakangan juga aktif menyosialisasikan diri kepada masyarakat. “Semuanya sangat siap untuk bertarung di Pilkada nanti,” kata Wijaya.

Arya Budi Giri di Tabanan, misalnya, cukup aktif menyosialisasikan diri. Bahkan dalam sehari di akhir pekan kemarin, ABG — sapaan akrabnya — menghadiri undangan di empat tempat. Pertama, Arya Budi Giri menghadiri Karya Puja Wali dan Pemelaspasan Pura Siwa Taman Sari di Banjar Piling Kawan, Desa Pakraman Piling, Penebel.

Selanjutnya, ABG bertandang ke Pura Kayangan Jagat Luhur Batu Panas, Banjar Blulang, Desa Magesta, Penebel. ABG kemudian menghadiri undangan acara 3 bulanan salah seorang warga di Banjar Kesambahan Kaja, Jati Luwih, Penebel. Terakhir, ABG menghadiri acara odalan Pura Ulun Siwi, Banjar Kukuh, Desa Kerambitan. Untuk renovasi pura ini, ABG sempat memberi punia.

Selain memenuhi undangan warga Tabanan, ABG juga menetapi janjinya kepada ratusan pedagang Pasar Bajra, Selemadeg untuk memperbaiki pelataran parkir pasar tersebut. Tidak hanya bantuan dana, ABG bahkan ikut dalam proses perbaikan pelataran parkir tersebut.

Sementara Wayan Mandira, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar, membenarkan bahwa dirinya bersama Ketut Suwandi, adalah dua nama yang disodorkan ‘beringin’ ke Koalisi Bali Mandara. Pihaknya tidak akan mempersoalkan, siapapun yang kelak direkomendasikan untuk bertarung di Pilkada Kota Denpasar.

“Siapapun nantinya yang layak dan disetujui oleh koalisi, apakah saya atau Pak Suwandi, itu yang akan diajukan,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar. MSE-MB