Denpasar (Metrobali.com)-

Kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali telah usai. Hari ini, Sabtu 11 Mei 2013 Pilgub Bali memasuki masa tenang. Namun, masa tenang Pilgub Bali sedikit tercoreng lantaran beredar selebaran gelap yang dikirim orang tak dikenal. Parahnya, selebaran gelap itu menyudutkan salah satu kandidat, Anak Agung Ngurah Gede Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) yang diusung PDI Perjuangan.

Dalam selebaran itu, kandidat nomor urut 1 itu disudutkan dengan isu berbau SARA (Suku Agama Ras dan Antargolongan). Dalam selebaran tersebut, PAS yang memakai jargon menjaga keragaman dan budaya Bali itu disebut-sebut menjalin kerja sama dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Dijelaskan jika PKS akan melakukan islamisasi di Pulau Bali. Hal itu didukung penuh oleh kandidat yang dikenal dengan dengan semua golongan itu.

Sementara pada sisi lain, dalam selebaran yang menyudutkan itu diisi dengan ajakan untuk memilih kandidat lainnya. Adalah Anak Agung Ketut Gede Arya Tedja, Kepala Lingkungan Gulingan, Sanur, Denpasar yang melaporkan hal itu kepada Panwaslu Bali.

Arya mengaku mendapat selebaran tersebut melalui paket pos. “Tetapi tidak ada pengirimnya. Dan, selebaran itu juga dikirim ke beberapa tokoh lainnya. Jelas ini meresahkan. Makanya saya laporkan,” kata Arya di Kantor Panwaslu Bali, Sabtu 11 Mei 2013.

“Kepala lingkungan lain di wilayah Denpasar juga menerima paket yang sama,” kata dia. Laporan tersebut telah diterima oleh staf di Panwaslu. Pada saat sama, seluruh anggota Panwaslu sedang menggelar persembahyangan di Pura Besakih bersama para kandidat sebagai tanda rangkaian berakhirnya kampanye di Bali.

Di Panwaslu, Arya hanya mengisi surat aduan. Sementara Ketua Panwaslu Bali, Made Wena belum berhasil dikonfirmasi. Pilgub Bali akan digelar 15 Mei depan. Hari ini Pilgub Bali memasuki masa tenang. Sore tadi, kandidat PAS menggelar aksi simpatik melakukan penurunan baliho. Penurunan baliho di Kota Denpasar itu dipimpin Ketua DPC PDIP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede didampingi Bintang Puspayoga, istri Anak Agung Ngurah Gede Puspayoga.

Menurut Ngurah Gede, penurunan baliho itu sebagai bentuk ketaatan terhadap tahapan Pilgub Bali. “Mulai hari ini wajah Kota Denpasar kami kembalikan seperti semula. Kami sudah instruksikan agar atribut kampanye harus diturunkan hari ini,” kata Ngurah Gede.

“Terima kasih kepada kader dan simpatisan yang dengan kesadaran menurunkan baliho. Sama seperti ketika pemasangan, semua atas dasar gotong royong kader dan simpatisan,” tambah Bintang Puspayoga. BOB-MB