Tabanan (Metrobali.com)-
Menanam pohon merupakan salah satu cara untuk menjaga eksistensi alam. Penanaman pohon dengan menggunakan konsep Tri Hita Karana diharapkan keasrian hutan tabanan tetap lestari dan mampu menyelamatkan lingkungan. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya ketika melakukan penanaman pohon serangkaian pembukaan kerja sosial mahasiswa Universitas Mahendradatta, Jumat (24/5) pagi di Pura Pucak Petali, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan.
Wabup Sanjaya menyambut baik dilaksanakannya penanaman pohon kali ini. Menurutnya, penghijauan yang dilaksanakan Universitas Mahendradatta memiliki manfaat yang luar biasa. Mengingat lokasi Tabanan nyegara gunung, yang memiliki potensi alam yang melimpah, seperti gunung, danau, hutan dan laut. Dimana hampir 75 persen penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. “Saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Universitas Mahendradatta. Karena jika bukan kita yang memulai siapa lagi yang menjaga alam kita,” ujarnya.
Pihaknya berterima kasih karena Tabanan dipilih sebagai obyek dalam membangun hubungan yang baik antara civitas akademika dengan masyarakat. Dengan terjalinnya hubungan yang harmonis dengan semua pihak, baik dengan Tuhan, manusia dan alam lingkungan maka telah sesuai dengan visi Tabanan yang sejahtera, aman dan berprestasi (serasi).
Orang nomor dua di Tabanan tersebut berpesan kepada semua mahasiswa untuk mengikuti semua norma dan aturan yang ada, sehingga proses kersos kali ini dapat berjalan sesuai dengan harapan. “Ikutilah semua aturan yang ada. Berbaurlah dengan masyarakat. Sehingga kita bisa melayani masyarakat, karena masyarakat desa merupakan museum hidup bagi mahasiswa,” harapnya.

 

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Mahendradatta Abdul samad asaf. Kerja sosial Universitas Mahendradatta merupakan program rutin yang dilaksanakan mahasiswa tingkat akhir. Program ini sangat penting karena terjun langsung ke masyarakat merupakan pengetahuan yang harus diteliti. Mengingat Desa Jatiluwih merupakan desa kawasan wisata dan Warisan Budaya Dunia. Abdul Samad berpesan kepada mahaiswa yang akan mengikuti kersos kali ini untuk dapat memanfaatkan waktu dengan baik, jaga etika dan sopan santun. “Saya berharap kepada mahasiswa yang mengikuti kersos kali ini, untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat. Berbaurlah dengan masyarakat dan selalu jaga kesopanan,” ujarnya.

 

Kerja sosial Universita Mahendradatta tahun ini diikuti oleh 101 mahasiswa dan 25 dosen pembimbing. Menurut Ketua Panitia Dr. Putri Anggreni Kegiatan kersos yang dilaksanakan meliputi, program fisik meliputi penghijaun dengan penanaman pohon sawo kecik, nangka dan asem. Dan program non fisik, meliputi ceramah, dan sosialisasi tentang pemberdayaan masyarakat adat dan budaya. Mahasiswa semester akhir berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Teknik. “Kami berharap, lulusan Universitas Mahendradatta memiliki hard skill dan soft, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan mampu bersaing menghadapi era globalisasi,” pungkasnya.

 

Kersos yang berlangsung selama dua hari, 24-26 Mei dibuka secara resmi oleh Wakil bupati Tabanan dengan menyematkan topi kepada perwakilan mahasiswa. Hadir pula pada kesempatan tersebut Camat Penebel dan Kepala Desa Penebel. CAN-MB