Riza Damanik 1

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) M Riza Damanik mengatakan, sektor kelautan dan perikanan masih kerap jadi “anak bawang” atau terpinggirkan dari arus utama pemerintahan.

“Kelautan sebagai mainstream baru selalu menjadi ‘anak bawang’ di antara sektor-sektor lain semacam pertambangan dan kehutanan,” kata Riza Damanik di Jakarta, Rabu (13/8).

Untuk itu perlu perombakan dalam pendekatan yang menjadi lebih terpadu. Dengan demikian, lanjutnya, laut akan mengantarkan Indonesia menjadi negara sejahtera.

“Sekaligus laut menjadi batas kita pula dalam memanfaatkan sumber daya alam tadi,” kata Riza.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat mendukung pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang terdapat di Republik Indonesia.

“Pemerintah Amerika Serikat mendukung pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia. Diantaranya melalui proyek Indonesia Marine and Climate Support (IMACS) dan Proyek Marine Protected Areas Governance (MPAG),” kata Sharif Cicip Sutardjo saat menerima kunjungan kehormatan Senator AS Sheldon Whitehouse di Jakarta, Senin (11/8).

Menurut Sharif, capaian signifikan proyek IMACS adalah penguatan pengelolaan perikanan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas untuk mengurangi praktik-praktik perikanan ilegal yang tidak dilaporkan dan tidak diatur (“IUU Fishing”).

Menteri Kelautan dan Perikanan memaparkan, pada tahun 2013, KKP memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pelatihan kepemimpinan dalam Pengelolaan Perikanan di Universitas Rhode Island, AS, atas pembiayaan IMACS.

“Pelatihan tersebut telah memperkuat kapasitas KKP dalam mengkaji dan memformulasikan rencana pengelolaan perikanan. Capaian penting program ini adalah peluncuran Rencana Pengelolaan Perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan 718 pada Februari 2014,” katanya. AN-MB