Sekkota Denpasar Tak Penuhi Panggilan Panwaslu
Denpasar (Metrobali.com)-
Sekretaris Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara untuk yang kedua kalinya tak memenuhi panggilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Provinsi Bali terkait dugaan mengikuti kampanye salah satu pasangan calon.
“Kami wajib menindaklanjuti adanya laporan tertanggal 17 April lalu dengan batas waktu maksimal 14 hari,” kata Ketua Panwaslu Bali, I Made Wena, di Denpasar, Senin (29/4).
Pihaknya telah memanggil Rai Iswara pada 26 April lalu namun yang bersangkutan tidak bisa hadir karena alasan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Terkait dengan absennya pejabat itu, pihaknya akan menjadwal ulang pemanggilan kapada Rai Iswara yakni pada Selasa (30/4).
Ia mengharapkan pejabat tersebut menghadiri pemanggilan terakhir Panwaslu untuk mendapatkan informasi yang berimbang.
“Kami undang beliau untuk datang kembali pada Selasa karena tanggal 31 April, kami harus sudah mengambil keputusan terkait pelaporan pelanggaran itu,” ujarnya.
Panwaslu mencatat laporan dugaan keterlibatan pejabat PNS itu yang diduga telah melanggar Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2010 Pasal 4 ayat 15, huruf (d), tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Namun apabila pada pemanggilan terakhir tetap tidak hadir, maka pihaknya tidak bisa membandingkan kebenaran laporan adanya oknum PNS yang berpolitik itu.
“Kalau tidak hadir lagi, tentunya bukti dan keterangan saksi dari pelapor yang akan kami pakai dalam menentukan kebijakan,” ucapnya. INT-MB
8 Komentar
Ken2 neeeeee…sing bani bertanggung jawab….jeg juk tangkep gen…..
hahaha,,,masih lebih jantan roma irama, wlo datang dgn cucuran air mata, rai iswara tolong sunat dulu minta bantuan sama psk,,ee pks,,,,biar keluar kejantananya,,jgn cm beraninya suryak siu saja,,,,
Yeh jek sing bani teke.pidan koar2 ngaku wanen jani mare panggil gen sube panas dingin.kukkkkkkkk
Kalau pemimpinnya saja tidak taat hukum, kenapa rakyat kecil yang harus taat hukum ?
Aruhhhhhhhh,……malu sama Gelar AAnya,…cuman mau klarifikasi dan memberi keterangan saja ngga mau datang,….pake alasan pekerjaan ngga bisa ditinggal lagi,….orahang je mule takut,…..kesatrya ko penakut,…..bikin malu para Dewa Pitaranya saja,….jeg suud megelar AA
tong kosong nyaring bunyinya…
Beh ngai sing juari, tusing ngelah lek pemimpn jani.
Tyang sedih yen buin masyarakat Bali memilih pemimpin care kene karena py khan 1 komplotan menjelekkan pak MP.
Nak mengkeb di Puri Satria nto, jeg juk..
Makane tyang menjatuhkan pilihan jak pak MP walaupun tyang pemilih PDIP
Lanjutkan Pak Mangku,,nyame Bali(Hindu) trs mendukung bapak.
Mimih heban san panwaslu jani main panggil, berjeg paling netral. Ngacadong panwaslu juga memihak ke pastikerta kr ketua panwas adl golkar