MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Sekjen SKPI: Lamban pengiriman bantuan korban gempa

Personil TNI AU melakukan bongkar muat bantuan untuk korban gempa bumi usai mendarat di Lanud Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) di Rembiga, Mataram, NTB, Kamis (9/8/2018). TNI AU mengirimkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, genset, tenda, terpal, penjernih air, popok bayi, air mineral hingga tandu untuk korban gempa bumi Lombok yang berada di pengungsian sekitar 100 ton sampai 150 ton per hari dengan 10 sampai 12 sortie penerbangan. (ANTARA /Ahmad Subaidi)

Jakarta (Metrobali.com)- 
Sekretaris Jenderal Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) Fauzan Rachmansyah, menyebutkan masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi korban gempa masih kesulitan memperoleh bahan makanan lantaran lambannya pengiriman bantuan.

“Beberapa perangkat pemerintahan seperti kecamatan dan kelurahan tak tanggap terhadap kebutuhan para korban gempa,” kata Fauzan saat menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Lombok, seperti dikutip dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (10/8).

Ia menegaskan, pihak-pihak yang lamban memberikan bantuan hingga menumpuk di kantor-kantor pemerintahan telah melakukan tindakan dzolim kepada korban gempa.

Menurut dia, banyak warga yang mengeluh belum mendapatkan bantuan, sedangkan di posko-posko penerimaan bantuan sudah menumpuk bantuan.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada aparat yang bertugas untuk segera memantau bantuan-bantuan kepada korban gempa, sehingga bantuan tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.

“Semua pihak harus memantau penyaluran bantuan dengan baik, jangan sampai menumpuk seperti ini. Mulai sekarang harus cepat posko-posko pemerintah mendistribusikan bantuan, tidak bisa ditunda-tunda,” ujarnya.

Kepala Dusun Ketapang, Desa Gegerung Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Kadri membenarkan bahwa bantuan yang sudah datang tak segera disalurkan kepada korban gempa, padahal warga sudah berharap bantuan bisa segera diberikan.

“Sangat lama bantuan yang sudah ada di kantor-kantor desa dan kecamatan dalam menyalurkan batuan ke korban. Terlalu lama bantuan sampai kepada para korban dari posko-posko yang ada. Beberapa gudang penyimpanan penuh tapi warga pada kekurangan,” ucapnya.

Tokoh masyarakat Lombok, Khaeruddin meminta, agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari penderitaan yang dialami korban gempa.

Ia juga meminta agar bantuan segera dikirim ke posko-posko penampungan korban gempa.

“Para korban bancana sudah kekurangan bantuan, jangan lagi bantuan di tunda-tunda untuk disitribusikan,” ujarnya.

Sumber : Antaranews.com