PBB, New York (Metrobali.com) –

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Selasa (18/2), menyampaikan keprihatinan besar mengenai kerusuhan dan korban jiwa baru di Kiev, Ibu Kota Ukraina, dan menyeru semua pihak agar menahan diri.

Juru Bicara PBB Martin Nesirky mengadakan dalam taklimat harian bahwa Ban secara seksama mengikuti perkembangan di Ukraina. Sekretaris Jenderal PBB tersebut “kembali menyampaikan seruannya kepada semua pihak terkait agar menahan diri guna menghindari kerusuhan lebih lanjut”.

Pada Selasa pagi, pemrotes anti-pemerintah menyerang polisi dengan menggunakan bom bensin di luar gedung parlemen. Dua kendaraan yang menghalangi jalan menuju parlemen dibakar oleh demonstran. Polisi menanggapi dengan granat kejut dan gas air mata guna memukul mundur massa.

Bentrokan itu telah menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 100 orang, demikian beberapa laporan.

“Sekretaris Jenderal telah merasa besar hati oleh tindakan positif baru-baru ini yang dilakukan kedua pihak, termasuk amnesti buat mereka yang ditahan sebagai hasil dari protes tersebut serta keputusan oleh pemrotes untuk mengosongkan gedung pemerintah,” kata Nesirky, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ia menambahkan Ban mendesak “dilancarkannya dialog tulus antara semua pihak untuk memperoleh hasil cepat”.

Kerusuhan pada Selasa menandai gelombang paling akhir bentrokan antara demonstran dan polisi anti-huru hara dalam kemelut politik hampir tiga-bulan, yang meletus pada November lalu, ketika keputusan Pemerintah Ukraina untuk mundur dalam masalah penyatuan negeri itu dengan Eropa membuat marah rakyat Ukraina.

Demonstrasi tersebut berubah jadi kerusuhan pada 19 Januari, ketika pegiat garis keras menyerang polisi anti-huru hara dengan menggunakan petasan dan bom bensin, sehinggga merenggut korban jiwa. (Ant/Xinhua-OANA)