Gali Potensi dan Peluang-Peluang Baru Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar

Semiloka 1 (2) 

Denpasar (Metobali.com) –

Guna terwujudnya sinergitas Pemerintah,Dunia usaha, akademisi dan masyarakat dalam menjawab tantangan dan peluang serta keberasilan di bidang penanaman modal dan demi meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Kota Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal Kota Denpasar melaksanakan kegiatan Semiloka dengan mengangkat tema “Menggali Potensi dan Peluang-Peluang Baru Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif”. Kegiatan ini di buka langsung oleh Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara sekaligus menyerahkan cendramata ke pada para narasumber. Hadir juga pada kesempatan ini Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM RI Ir. Yuliot, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM RI Drs. Iwan Suryana, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNUD Prof. Dr. Wayan Gede Supartha, KADIN Prop. Bali Gusti Ngurah Anom dan seluruh Kepala SKPD Kota Denpasar.

Dalam upaya meningkatkan laju pertumbuhan realisasi investasi sebagai sarana utama peningkatan perekonomian suatu daerah, diperlukan penciptaan iklim investasi yang kondusif, promotif, memberikan kepastian hukum, keadilan dan efisiensi dengan tetap memperhatikan kepentingan daerah dan nasional. Dimana investasi menjadi salah satu kunci dalam setiap upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi baru dalam memperluas penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan penanggulangan kemiskinan, demikian di sampaikan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara saat membacakan sambutan Penjabat Walikota Denpasar secara tertulis. Pemerintah Kota Denpasar telah mengemas arah dan kebijakan pembangunan melalui visi dan misi pembangunan Kota Denpasar dengan pengembangan ekonomi kreatif. Dimana implementasi pengembangan ekonomi kreatif dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan di wujudkan melalui misi pemberdayaan yang dilandasi kebudayaan Bali dan kearifan lokal serta misi mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi melalui ekonomi kerakyatan. Potensi lokal sebagai bagin dari identitas kekayaan daerah menjadi kata kunci dalam pembangunan Kota kreatif. Kota kreatif bukan sekedar city branding, tetapi lebih kepada komitmen untuk mengangkat dan mengembangkan potensi kekayaan lokal.

Lebih lajut Rai Iswara menambahkan, dengan telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, dimana akan terjadi persaingan pasar bebas, akan menjadi tantangan, peluang dan ancaman bagi para pengelola  usaha baik itu Hotel, Restoran, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Industri Kecil Menengah (IKM). Oleh karena itu kita harus optimis menghadapi MEA haruslah terus digalakkan sebab masyarakat dan pelaku usahalah yang dapat menikmati kemudahan untuk bekerja, berdagang, berinvestasi, membuka usaha serta bertukar ilmu dan pengalaman dengan masyarakat di Negara ASEAN. dan kunci utama bagi para pelaku usaha dalam menghadapi MEA adalah harus memperkuat daya saing, “Semua koperasi, UKM, IKM dan usaha lainya harus memiliki sifat mandiri, tangguh, berdaya saing tinggi, inovatif, kreatif serta mampu melakukan penetrasi pasar” kata Rai Iswara.

Sementara Kabid Penanaman Modal Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal Kota Denpasar IGA Putri Yadnyawati dalam laporannya mengatakan, adapun tujuan semiloka ini untuk mengidetifikasi peluang, tantangan dan resiko stake holder dalam mengantisipasi MEA 2015 dengan melakukan sinergi dengan para pihak untuk menghadapi MEA dengan memperkuat team work dan networking guna memberikan masukan dan langkah-langkah yang diperlukan dalam bidang investasi khusunya system pelayanan perijinan terpadu satu pintu di Kota Denpasar. Adapun kegiatan ini di ikuti oleh 150 orang peserta yang terdiri dari SKPD terkait, para pelaku usaha, asosiasi usaha, penggerak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Denpasar dan para wirausaha muda Kota Denpasar. RED-MB