Lomba Kidung Lansia
Mangupura (Metrobali.com)-
 
            Untuk melestarikan Seni dan Budaya, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan menyelenggarakan lomba Kidung tingkat Lansia. Acara ini dibuka Bupati Badung diwakili Sekda Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika didampingi Wakil Ketua Sementara DPRD Badung I Made Sunarta dan dihadiri Ketua DWP Kabupaten Badung Ny. Kompyang Swandika, Ketua Harian WHDI Ny. Sutama beserta jajaran bertempat di Wantilan Kantor DPRD Kabupaten Badung, Pusat Pemerintahan Mangupraja Mandala, Selasa (2/9).
            Sekda Kompyang R. Swandika dalam sambutannya menyampaikan, lomba Kidung Lansia sangat penting, karena merupakan cermin bahwa Badung terus berperan, berkreasi dan berinovasi di bidang seni dan budaya. Seni dan budaya tumbuh dan berkembang dengan subur di Kabupaten Badung, dengan tumbuh kembangnya seni dan budaya telah memberikan inspirasi dan spirit kepada masyarakat Badung dalam mengajegkan budaya Bali dan membangun Badung yang Shanti dan Jagatdhita. Kegiatan seni di Kabupaten Badung mengalir di semua usia, dari anak-anak PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, remaja dan teruna-teruni hingga ke tingkat Lansia dengan penampilan yang cukup hebat dan secara otomatis dapat memberikan spirit kepada generasi muda untuk membangun Badung serta menjalankan pemerintahan yang baik berbasiskan seni dan budaya.
            Lebih lanjut Kompyang Swandika menyampaikan, lomba kidung tingkat lansia ini diselenggarakan sebagai bagian dari pembinaan seni dan budaya daerah, untuk membangun mengeksplorasi dan melestarikan seni budaya daerah serta untuk dapat memberikan spirit kepada generasi muda, karena pelestarian budaya sangat penting dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Badung. Dengan pelaksanaan lomba Kidung tingkat Lansia ini diharapkan, dapat memberikan spirit dan menjadi teladan bagi generasi muda dalam pelestarian seni budaya daerah.
            Sementara itu Kadis Kebudayaan Badung IB. Anom Bhasma mengatakan, tujuan pelaksanaan lomba kidung Lansia adalah untuk memperdayakan orang-orang tua karena memiliki potensi tinggi sebagai seniman sehingga perlu diperhatikan dan harus dihargai. Untuk itu perlu diberikan ruang dalam berkreasi, karena para lansia dilihat cukup energik dan mempunyai harapan hidup yang tinggi. Lomba ini dilaksanakan setiap tahun dengan melibatkan 10 (sepuluh) orang lansia dari masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung dan kedepannya akan dikembangkan agar lomba dapat lebih bervariasi, untuk dapat berpacu serta mampu memberikan contoh kepada generasi muda. “Pada saat ini para lansia perlu kita berdayakan sehingga tidak merasa sudah tua ataupun merasa tidak berguna, melainkan sangat diharapkan,” imbuhnya.     RED-MB