Foto : Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa membuka Pasamuhan Madya PHDI Kabupaten Badung, Minggu (29/7) lalu di puspem Badung.

Mangupura (Metrobali.com)- 

Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa membuka Pasamuhan Madya PHDI Kabupaten Badung, Minggu (29/7) lalu di puspem Badung. Acara tersebut dihadiri Ketua PHDI Provinsi Bali Gusti Ngurah Sudiana, Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adi Putra, Ketua Dharma Upapati Ida Pedanda Gede Ketut Putra Timbul, Ketua WHDI Kabupaten Badung, Ni Ketut Suas Isyudayani,  para Sulinggih dan pemangku di Kabupaten Badung.

Sekda Adi Arnawa sangat mengapresiasi pelaksanaan pasamuhan madya PHDI ini. Kegiatan ini diharapkan umat mulai berfikir, bagaimana untuk menjaga umat hindu kedepan. Melalui lembaga PHDI ini diharapkan pula dapat mengantarkan umat untuk menjadi umat hindu yang baik sesuai tatwa-tatwa yang ada. “Kami silahkan PHDI membuat program-program yang baik untuk umat dan kami pemerintah akan siap mendukung, ” jelasnya. Melalui pesamuan ini diharapkan pula akan melahirkan rumusan bagi PHDI untuk membuat rekomendasi kepada Pemkab Badung dalam rangka kebijakan pemerintah dibidang keagaaman.

Sementara itu Ketua PHDI Kabupaten Badung Gede Rudia Adi Putra menyampaikan, bahwa dalam pesamuhan ini ada tiga hal yang menjadi pokok bahasan yang berkaitan dengan agama dan keagamaan. Pertama, berkaitan dengan upacara kematian, upacara pengabenan dan waktu sengker, sehingga dengan demikian tidak terjadi hambatan bagi umat dalam melaksanakan upacara pitra yadnya. Kedua, ada seruan kepada umat khususnya masyarakat Badung, bagaimana bhisama dan ketentuan yang telah dilaksanakan dan dilakukan oleh Parisadha agar digerakkan kepada umat semua. Ketiga yaitu rekomendasi sekaligus permintaan kepada pemerintah daerah terutamanya dana-dana yang digunakan untuk kegiatan upacara yang menggunakan dana pemerintah agar melibatkan parisadha dan para sulinggih yang ada di parisadha.

Editor : Whraspati Radha