Arya Sugiartha1

Denpasar (Metrobali.com)-

Sejumlah dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar akan diarahkan untuk memperdalam kemampuan dalam penguasaan memainkan gamelan gambang, sebuah musik tradisional Bali yang keberadaannya semakin langka.

“Upaya itu sangat penting agar kesenian-kesenian langka, termasuk gambang tetap dapat dilestarikan jangan sampai punah,” kata Rektor ISI Denpasar Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar M.Hum di Denpasar, Selasa (9/9), Ia mengatakan, dosen lembaga pendidikan tinggi seni itu diarahkan belajar gambang kepada maestro Wayan Sinti MA (71), pria kelahiran Denpasar 1 Januari 1943 yang selama ini gigih melestarikan kesenian langka tersebut.

“Para dosen diarahkan untuk menguasasi jenis kesenian itu terlebih dulu untuk selanjutkan diajarkan kepada mahasiswa, sehingga jenis kesenian klasik itu tetap berkembang dan lestari dalam kehidupan masyarakat Bali,” ujar Arya Sugiartha.

Pihaknya berupaya menggali, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali sebagai upaya menjadikan lembaga pendidikan tinggi seni itu menjadi pusat unggulan seni dan budaya.

Hal itu mengandung makna semangat untuk berbenah, semangat untuk berkreativitas, dan semangat mengabdi untuk mewujudkan ISI baru yang berkualitas dan berdaya saing.

Wayan Sinti MA yang mengelola Sanggar Manikasari Denpasar kini gigih mencetak seniman muda penerus kesenian langka tersebut.

Sosok pria itu memiliki kemampuan dan keahlian dalam menciptakan karya seni yang inovatif dan dapat dinikmati pencinta di belahan dunia, yang tetap berpegang pada akar seni budaya Bali.

Alat musik gambang berupa charuk (saron), bentuknya sederhana yang mempergunakan tuning, bilah bambu. Instrumen musik yang biasanya digunakan untuk kelengkapan ritual pengabelan (pembakaran jenazah) itu diperkirakan sudah ada pada abad ke-11 masehi pada masa pemerintahan Prabu Erlangga yang memerintah Bali dan Jawa Timur.

Wayan Sinti yang pernah tinggal di Amerika Serikat untuk mengajar musik Bali dan belajar musik-musik barat menjelaskan, gamelan mempunyai tingkat penguasaan yang cukup rumit.

Jenis instrumen musik yang cukup diminati itu antara lain gambang, semaran danu, lesem, slonding dan saron yang tingkat penguasaannya berat sehingga membutuhkan waktu cukup lama, ujar Sinti. AN-MB