Keterangan foto: Suasana grand opening restoran Jepang Kagu Ra (Autentic Japanese Cuisine) di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Selasa malam (28/8/2018)/MB

Nusa Dua (Metrobali.com) –

Masakan Jepang makin diminati oleh wisatawan maupun masyarakat. Selain rasanya yang segar dan kebanyak berbahan dasar seafood, olahan masakan Jepang juga sehat dan bergizi. Bahkan yang paling penting, jika dimasak dengan teknik tepat ditambah bahan tertentu, makanan Jepang  bisa membuat panjang umur dan awet muda.

“Masakan Jepang selain memiliki cita rasa khas, juga bergizi tinggi sehingga bisa bikin sehat dan panjang umur,” kata chef Restoran Kagu Ra Hidemaru Hodaka di sela-sela grand opening Restoran Kagu Ra yang berlokasi di Jalan Pantai Mengiat, Kawasan ITDC Nusa Dua, Selasa (28/8/2018) malam.

Puluhan tahun terjun di dunia kuliner membuat Hidemaru Hodaka bukan saja paham dengan racikan bumbu dan cara memasak makanan Jepang, namun ia juga tahu apa yang menjadi kesukaan tamu agar bisa menikmatinya.

“Sejatinya masakan Jepang itu sangat sederhana khususnya menyangkut bumbunya. Tak perlu banyak macam bumbu,” ujar Hodaka sambil menunjukkan beberapa jenis menu khas restoran Kagu Ra ini seperti kaisake, nabemono, ishiyaki.

Ada juga prasmanan teppanyaki yang menggunakan daging wague (sejenis daging sapi) yang tekstur dagingnya yang lembut dan empuk. Yang paling istimewa adalah menu hot stone steak (steak yang dimasak di atas batu panas).

Pria yang sudah 39 tahun berada di Indonesia ini membeber resep masakan olahannya yang terbilang sangat simpel, namun racikannya tetap disukai. Bahkan Hodaka yang lama malang melintang di Jakarta ini mengaku masakan Jepang makin banyak penggemarnya.

Meski makanan Jepang makin banyak penggemarnya seperti sushi dan sashimi yang sudah tidak asing di lidah warga maupun wisatawan, namun Hodaka tak hanya terpaku dengan bahan dan resep-resep tradisional saja.

“Saya terus melakukan eksperimen untuk mengembangkan menu baru namun dengan tetap mempertahankan ramuan tradisional,” jelap Pria yang masih tampak dinamis meski sudah berkepala enam itu.

Salah satunya adalah menu beef olahannya yang kini cukup banyak penggemarnya. Di tangan Hodaka, bahan daging ini diracik dengan bumbu sederhana berupa garam dan cabe Jepang. Daging jadi lembut dan gurih.

“Kunci masakan Jepang yakni semua bahan harus segar, jadi tanpa banyak waktu mengolahnya sudah jadi dan enak,” tambah Hodaka yang cukup fasih berbahasa Indonesia ini.

Ditanya soal Bali, menurutnya penggemar masakan Jepang cukup banyak. Sebab wisatawan nusantara juga sangat menyukainya. Umumnya di kota-kota besar termasuk Bali, masakan Jepang lebih mudah diterima.

“Di sini banyak turis tapi di hotel tak ada restoran khusus Jepang. Jadi ini peluangnya,” jelas Hodaka didampingi owner Restoran Kagu Ra, Rai Armini.

Selain memanjakan lidah pengunjung, restoran Kagu Ra juga memberikan pengalaman dan sensasi yang berbeda dalam menyantap makanan khas negeri Sakura itu. Mereka dapat menyaksikan live cooking dari chef restoran ini berikut berbagai aksi menarik seperti ada semburan api dalam masakan, dan lain-lain.

“Kami juga suguhkan suasana dan design ruangan yang memberikan nuansa Jepang sungguhan melalui berbagai ornamen dan jejeran bambu jepang di sejumlah titik,” imbuh Rai Armini lantas menyebutkan disediakan pula satu VIP room untuk kapasitas 10 orang.

Dengan menawarkan prasmanan teppanyaki dan menu spesial lainnya serta pengalaman berbeda, Kagu Ra juga menjadi pembeda dibandingkan sejumlah restoran Jepang yang berada di kawasan hotel di ITDC “Di sini banyak hotel berbintang. Tapi di dalam hotel belum ada teppanyaki restoran,” ujarnya.

“Jadi kehadiran Kagu Ra memberi warna berbeda di ITDC. Kami juga menargetkan  wisatawan yang muda,” sambung Rai Armini yang juga pemilik Restoran Sikut Satak di Nusa Dua ini.

Pewarta : Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati