BBM

Jember (Metrobali.com)-

Sebagian warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengaku belum tahu tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diberlakukan mulai Sabtu pukul 00.00 WIB.

“Saya baru tahu saat mengisi premium di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Ahmad Yani pagi tadi,” kata salah seorang warga Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Arini, di sekitar SPBU Jalan Ahmad Yani Jember, Sabtu (28/3).

Harga bensin premium RON 88 naik dari Rp6.800 menjadi Rp7.300 per liter dan solar naik dari Rp6.400 menjadi Rp6.900 per liter yang diberlakukan pada 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB.

Harga baru tersebut berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), yang telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2015.

“Biasanya, pemerintah dan pihak Pertamina memberikan sosialisasi beberapa hari kepada masyarakat terkait rencana kenaikan harga BBM dan kenaikan saat ini terkesan sangat mendadak, sehingga banyak warga yang tidak tahu,” keluhnya.

Hal senada juga disampaikan warga Jember lainnya, Hariadi yang mengaku kaget dengan kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah mulai Sabtu pukul 00.00 WIB.

“Saya kebetulan membayar uang pas sebesar Rp20.500 untuk membeli 3 liter premium dengan asumsi per liter Rp6.800, namun petugas di SPBU Mastrip menyampaikan kalau harga BBM naik menjadi Rp7.300 per liter dan saya baru tahu kalau premium naik,” tuturnya.

Pria yang berprofesi sebagai “salesman” itu mengaku jarang mengikuti informasi di sejumlah media, sehingga tidak mengetahui tentang kenaikan BBM yang diterapkan Sabtu ini.

“Kenaikan BBM subsidi sudah terjadi beberapa kali selama pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sehingga memberatkan warga menengah ke bawah,” keluhnya.

Sementara Supervisor SPBU Jalan Gajahmada Jember, Iwan Hendarto, membenarkan sebagian pembeli belum tahu kenaikan harga BBM mulai Sabtu ini, sehingga petugas menyampaikan informasi tersebut kepada konsumen.

“Ada beberapa konsumen yang belum tahu tentang kenaikan harga premium dan solar karena mereka bertanya kepada petugas operator SPBU,” katanya.  AN-MB