Sean Gelael - Action2-3 

London, Inggris (Metrobali.com)-

Le Mans, adalah salah satu tempat penyelenggaraan  balapan yang paling terkenal di dunia, dan merupakan  tempat dimana pebalap Indonesia, Sean Gelael akan berkompetisi pada salah satu seri Kejuaraan Formula Renault 3.5 yang akan dilakukan akhir pekan mendatang, 25-27 September.

 Kota Le Mans menjadi terkenal karena menjadi tuan rumah bagi Grand Prix pertama – French Grand Prix di tahun 1906 – dimana para pebalap gagah berani di jaman itu bertarung di sebuah sirkuit berbentuk segitiga besar, di bagian timur kota, sepanjang lebih dari 100 kilometer. Dan seperti sudah diduga, pertarungan ini dimenangkan oleh sebuah Renault.

 Tetapi kota ini paling dikenal karena balapan Le Mans 24 Jam, yang sudah diselenggarakan setiap tahun sejak 1923, dan dilaksanakan di sirkuit sepanjang 13 kilometer  yang benar-benar menjadi ujian berat bagi para bintang terkemuka di dunia balap uji ketahanan. Di tahun 1960 penyelenggara balapan Le Mans membangun sebuah lintasan yang lebih pendek – Sirkuit Bugatti – sepanjang 4,2 kilometer, dan di sirkuit inilah Sean dan para pesaingnya akan bertarung.

 Di Sirkuit Le Mans Bugatti terdapat pits, jalur lurus di start-finish dan chicane pertama dari lintasan yang juga digunakan untuk balapan 24 jam sebelum memasuki lintasan baru dengan berbelok ke kanan menuju serangkaian tikungan yang sangat teknikal, yang menghadirkan tantangan besar bagi para pebalap sebelum bergabung kembali dengan lintasan balap 24 jam di chicane yang terakhir. Lintasan ini bahkan sudah dipergunakan dalam ajang Formula 1 –  GP Prancis tahun 1967, dan sampai sekarang masih menjadi tuan rumah bagi bagi Grand Prix Motor Perancis.

 Sean dan para pebalap lain akan bertarung di Kejuaraan Formula Renault 3.5 untuk pertama kalinya di Le Mans sejak terakhir berlangsung  pada tahun 2009, jadi Tim Jagonya Ayam with Carlin harus bekerja keras untuk menjadi salah satu tim pertama yang memperoleh setingan mobil  ideal sejak sesi latihan bebas dimulai. Tim Carlin sebenarnya memiliki sejarah di Le Mans – pada tahun 2005, saat pertama kali Kejuaraan Formula Renault 3.5 berlangsung, pebalap Carlin, Will Power berhasil menjadi juara,  kemudian Will Power berhasil menjadi bintang di Kejuaraan Indy Car di Amerika, dan berhasil menjuarai kejuaraan tersebut di tahun 2014.

 Sean berharap untuk dapat memanfaatkan performanya akhir-akhir ini di Kejuaraan Formula Renault 3.5. Awal bulan ini, Sean berhasil memperoleh poin untuk kedua kalinya saat ia finish pada posisi sepuluh di Silverstone. Di seri berikutnya, di Nurburgring, keberuntungan tidak berpihak pada Sean, tetapi kecepatan yang diperolehnya pada race kedua menempatkan Sean diantara lima pebalap tercepat di lintasan, bahkan pebalap berusia 18 tahun ini mencatatkan waktu satu putaran lebih cepat dari pebalap yang finish di urutan satu sampai dengan lima.

  “Hasil yang saya peroleh akhir-akhir ini  memberikan dorongan positif bagi saya untuk menuju Le Mans,” kata Sean. “Saya tahu bahwa saya memliki kecepatan, jadi apabila saya bisa melewati sesi latihan bebas dan kualifikasi tanpa masalah maka kemungkinan hasilnya akan baik. Le Mans sudah tidak masuk kalender Formula Renault 3.5 selama beberapa tahun jadi kita semua akan memulai akhir pekan nanti dalam kondisi yang kurang lebih sama yang berbeda dengan biasanya – Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan tambahan poin untuk Indonesia.”

 Untuk informasi lebih lanjut mengenai sepak terjang Sean Gelael di ajang World Series by Renault, GP2 dan Formula 3 serta update-update lainnya dari Sean, silahkan follow akun Twitter resmi Sean Gelael di @IDSeanGP dan fan page Facebook resmi Sean Gelael di  https://www.facebook.com/IDSeanGP serta www.sean-gelael.com. RED-MB