Sean Gelael - Action

 

LONDON (Metrobali.com)-

Sepertinya baru saja kemarin Sean Gelael memulai musim balapan pertamanya di Kejuaraan Formula Renault 3.5, dan tanpa terasa putaran terakhir kejuaraan tersebut akan segera bergulir akhir minggu depan bagi pebalap tim Jagonya Ayam with Carlin ini.

 

Pebalap Indonesia Sean Gelael bersama dengan pesaingnya akan bertarung maksimal di sirkuit yang menantang, Jerez, yang terletak di bagian selatan Spanyol pada tanggal 16-18 Oktober, dimana Sean berharap untuk mendapatkan lebih banyak poin sebagai tambahan poin yang sudah diperolehnya dari sirkuit jalanan Monaco dan Silverstone.

 

Jerez baru masuk dalam kalender Formula Renault 3.5 pada tahun 2014, musim dimana Carlin tidak turut berpartisipasi. Sean sendiri belum pernah bertarung di sirkuit ini, tetapi untungnya ada dua hari tes pra musim yang dilakukan pada bulan Maret lalu. Saat itu Sean sempat mencatatkan waktu tercepat ketiga di sesi terakhir dari empat sesi yang harus dijalani, sehingga memberikan dorongan bagi Sean untuk menyelesaikan musim ini dengan hasil yang baik.

 

Musim ini adalah musim yang sulit bagi Sean di Formula Renault 3.5, Sean mengalami beberapa masalah yang menghadang di saat yang tidak tepat. Sebagai ilustrasi berdasarkan fakta, Sean adalah pebalap yang menyelesaikan kilometer balapan paling sedikit di musim ini dibandingkan pebalap lain yang ada di setiap balapan. Total, Sean menyelesaikan 1.312 kilometer dalam 15 balapan, 513 kilometer lebih sedikit dibandingkan dengan juara musim ini, Oliver Rowland. Data di atas memperlihatkan betapa tidak beruntungnya Sean untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

 

Jerez adalah sirkuit yang popular diantara para pebalap. Dibangun pada pertengahan tahun 1980an dan menjadi tuan rumah dari Grand Prix Spanyol  antara tahun 1986 sampai 1990, race pertama saat itu menjadi terkenal karena terjadinya finish side by side  antara pemenang race Ayrton Senna dan Nigel Mansell. Saat Sirkuit de Catalunya memperoleh hak untuk menjadi tuan rumah GP Spanyol, Jerez kemudian menjadi tuan rumah untuk GP Eropa di tahun 1990an, termasuk di dalamnya saat penentuan siapa yang akan menjadi juara dunia tahun 1997, dimana Michael Schumacher menabrak pesaingnya, Jacques Villeneuve. Sampai dengan saat ini, sirkuit Jerez juga terus menjadi tuan rumah bagi Moto GP Spanyol.

 

Sean dan para pebalap lainnya akan berlomba melalui serangkaian tikungan berkarakter medium dan high speed yang menantang, yang menuntut presisi tinggi dari para pebalap dan setingan mobil, dan memiliki rata-rata kecepatan di atas 180 km/jam.

 

 “Saya suka sirkuit Jerez, dan kami memiliki beberapa tanda-tanda menggembirakan saat melakukan tes bulan Maret kemarin,” kata Sean. “Jadi saya sudah tidak sabar untuk menyelesaikan musim ini, dan berjuang untuk mendapatkan hasil yang bagus. Kami akan bekerja keras dalam beberapa hari ke depan dan mudah-mudah akhir pekan yang baik di Jerez akan membantu persiapan saya untuk menghadapi dua seri terakhir Kejuaraan GP2.  Saya telah melewati beberapa pekan yang sibuk dengan beberapa hasil yang kurang menggembirakan, jadi mari kita mengubahnya kali ini!”

 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai sepak terjang Sean Gelael di ajang World Series by Renault, GP2 dan Formula 3 serta update-update lainnya dari Sean, silahkan follow akun Twitter resmi Sean Gelael di @IDSeanGP dan fan page Facebook resmi Sean Gelael di  https://www.facebook.com/IDSeanGP serta www.sean-gelael.com . RED-MB