Foto: Seaman Club Port of Benoa segera akan beroperasi menjadi tempat bersantai komunitas pelaut.

Denpasar (Metrobali.com)-

Seaman Club Port of Benoa segera akan beroperasi di areal Pelabuhan Benoa, Denpasar. Fasilitas ini akan menjadi Seaman Club pertama di Indonesia yang menjadi tempat bersantai dan berkumpul bagi para pelaut baik lokal maupun internasional.

Sekjen Kesatuan Pelaut Pelaut (KPI) I Dewa Nyoman Budiasa mengatakan Seaman Club Port of Benoa ini amanat MLC (Maritime Labour Convention) dalam rangka Port Based Welfare Facilities for Seafarer (fasilitas kesejahteraan di pelabuhan bagi para pelaut).

“Seaman Club Port of Benoa untuk meningkatkan kesejahteraan pelaut yang selalu menjadi perhatian serius KPI,” kata Dewa Budiasa Sabtu (21/9/2019).

Seaman Club yang dikelola KPI ini sesuai dengan program kerja ITF (The International Transport Workers’ Federation) dan ini juga bentuk kerjasama KPI dengan pemerintah khususnya juga KSOP Benoa.

Seaman Club di Pelabuhan Benoa ini direncanakan beroperasi penuh dalam waktu dekat. Dimana pada Sabtu lalu (14/9/2019) telah melalui proses upacara pemlaspasan.

Biaya pendirian Seaman Club Port of Benoa didanai oleh ITF Seafarers Trust dan dikelola KPI bersama KPI Cabang Bali yang sepenuhnya didedikasikan untuk kesejahteraan pelaut. Khususnya memberikan para pelaut ini tempat bersantai dengan berbagai fasilitas di dalamnya.

Diantaranya fasilitas berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat seperti akses wifi gratis dan komputer. Dilengkapi juga fasilitas ruang hiburan seperti untuk karaoke, tempat makan dan minum, money changer, hingga gift shop untuk membeli oleh-oleh khas Bali.

Fasilitas ini bisa bisa diakses untuk semua pelaut. Baik pelaut kapal pesiar yang kapalnya berlabuh di Pelabuhan Benoa  maupun para pelaut kapan ikan dan kapal niaga yang beroperasi di areal Pelabuhan Benoa.

Di tempat ini para pelaut juga bisa berkonsultasi dengan KPI  terkait berbagai masalah yang dihadapi pelaut  maupun  dalam konteks perlindungan pelaut serta bisa juga terhubung dengan pelaut dari seluruh dunia

“Seaman Club Port of Benoa jadi semacam social club untuk komunitas pelaut. Jadi mereka punya tempat bersantai dan berkumpul sesama pelaut,” kata Advisor Seaman Club Port of Benoa, Brant Connors.

Keberadaan Seaman Club juga untuk menjawab berbagai isu dan permasalahan yang dihadapi para pelaut. Khususnya berkaitan dengan tingkat stress yang tinggi saat bekerja di atas kapal. Misalnya bagi pekerja kapal pesiar.

“Yang jadi sorotan internasional adalah tingkat stress yang tinggi di kalangan pelaut. Fasilitas ini kami harapkan bantu kurangi tingkat stress pelaut. Jadi sini mereka bisa bisa relax,” imbuh Dewa Budiasa.

Fasilitas Seaman Club juga menjadi pilihan bagi para pelaut kapal pesiar yang hanya mempunyai sedikit waktu ketika kapalnya berlabuh. Dimana belakangan waktu berlabuh kapal pesiar di suatu pelabuhan juga semakin singkat.

“Di sisi lain ISPC Code tentang security dalam pelabuhan juga sebabkan ruang gerak di pelabuhan makin sulit,” imbuh Dewa Budiasa.

Sementara itu keberadaan Seaman Club di Pelabuhan Benoa ini juga sudah dikomunikasikan atau dipromosikan jejaring di ITF dan operator kapal pesiar sehingga para pelaut mengetahui keberadaan fasilitas ini.

“Ini jadi pilot project di Indonesia. Kami harapkan ke depan di pelabuhan lain juga bisa dibangun Seaman Club,” tutup Dewa Budiasa.

Lengkapi Fasilitas Home Port Cruise

Sementara itu keberadaan Seaman Club ini juga sejalan dengan langkah BUMN Pelindo III yang sangat serius menyiapkan Pelabuhan Benoa menjadi home port cruise (rumah bagi kapal pesiar). Ini akan menjadi home port pertama di Indonesia, bahkan bisa jadi yang kedua di Asia Tenggara.

“Seaman Club di Pelabuhan Benoa adalah bentuk komitmen kami melayani pelaut  baik dari Indonesia maupun pelaut atau kru kapal pesiar dari internasional. Ini juga dukungan nyata kami untuk melengkapi fasilitas Pelabuhan Benoa saat menjadi home port,” imbuh Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali I Dewa Putu Susila.

Saat Pelabuhan Benoa jadi home port atau rumah kapal pesiar, nantinya kapal pesiar berangkat dari Benoa. Kemudian berkeliling di Indonesia Timur dan nanti akan kembali lagi ke Benoa,

Pada akhirnya keberadaan home port Pelabuhan Benoa dengan meningkatkan kunjungan wisatawan kapal pesiar dapat menimbulkan multiplier effect yang  cukup besar tidak hanya bagi pariwisata Bali tapi Indonesia khususnya wilayah Indonesia Timur.

Hal ini juga berarti ketika semakin banyak kapal pesiar datang ke Pelabuhan Benoa semakin banyak juga kru kapal pesiar atau pelaut yang ikut.

Disinilah peran strategis dan vital KPI Cabang Bali lewat keberadaan Seaman Club ini untuk bisa memberikan pelayanan maksimal kepada kru kapal pesiar dengan berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan.

“Jadi bukan hanya wisatawannya yang kita layani dengan baik. Pelaut atau kru kapal pesiar juga harus dapat pelayanan maksimal dan kesan yang baik saat mereka tiba di Pelabuhan Benoa,” ujar Dewa Susila yang juga Pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism ini. (wid)