kuliah umum sbyDenpasar (Metrobali.com)-

Dalam kurun waktu satu abad Kemerdekaan Indonesia atau 30 tahun lagi dari tahun 2015,   Indonesia akan menjadi negara maju, kuat dan sejahtera akan terwujud. Optimisme tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung diantaranya usia Indonesia yang masih relatif muda, potensi sumber daya alam yang besar, transformasi dalam segala bidang yang terus dilakukan dan berhasilnya Indonesia keluar dari krisis yang terjadi serta  keberhasilan Indonesia  dalam 10 tahun belakangan membuat Indonesia optimis mampu mewujudkan mimpinya. Demikian disampaikan Presiden ke 6 Republik Indonesia Prof. DR. Haji Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memberi kuliah umum bagi para akademisi, pejabat serta mahasiswa di Gedung Widyasabha Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Selasa (2/2). Dijelaskan SBY  di tahun 2045, Indonesia memiliki mimpi dan tujuan diantaranya terwujudnya demokrasi yang kuat, stabil dan semakin matang, terciptanya ekonomi yang kuat, adil dan berkelanjutan serta  terwujudnya peradaban yang lebih maju  yang membawa  Indonesia sebagai salah satu negara maju  di akhir abad 21. Ia membeberkan  ketiga mimpi dan tujuan mulia tersebut dapat terwujud dengan beberapa langkah nyata diantaranya dalam mewujudkan demokrasi yang kuat dapat ditempuh dengan upaya mendidik masyarakat bahwasannya demokrasi bukan hanya tentang pemilu dan kebebasan, namun demokrasi juga mencangkup konstitusionalisme, adanya etika dan aturan main, penggunaan kekuasaan serta adanya aspirasi rakyat yang sesungguhnya. Dalam upaya mencapai ekonomi yang kuat, adil dan berkelanjutan perlu diambil langkah langkah dengan memperkuat fundamental ekonomi, meningkatkan SDM , memastikan pertumbuhan yang berkesinambungan serta melakukan transpormasi menuju terwujudnya ekonomi yang hijau dimana ekonomi yang maju, tumbuh dan memperhatikan lingkungan. Sedangkan dalam mewujudkan peradaban yang lebih maju SBY memaparkan hal tersebut dapat diwujudkan dengan pendidikan,pembangunan karakter, mengembangkan IPTEK , adanya kepatuhan terhadap pranata hukum dan norma sosila serta toleransi dan harmonisasi yang semakin kuat. Untuk mencapai semua hal tersebut diperlukan keberhasilan dalam transpormasi, terwujudnya persatuan dan kerja keras, adanya pemimpin yang visioner, cakap dan kuat serta terwujudnya kemajuan yang seimbang . “ Jika kedepannya kita makin bersatu, berpikir cerdas, kerja keras dan dipimpin oleh para pemimpin yang visioner, maka Indonesia di tahun 2045 akan menjadi negara yang kuat dan di akhir abad 21 akan jadi negara maju ,“ tegasnya optimis. Dalam kesempatan ini Presiden ke 6 RI ini juga menyampaikan tentang berbagai   perkembangan  serta isu isu dunia. Menurutnya terdapat 4 megatrends abad 21 diantaranya demografi, teknologi, urbanisasi dan globalisasi. Demografi penduduk dunia yang terus tumbuh  yang diikuti dengan peningkatan peran wanita serta perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat  disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat serta berbagai revolusi yang terjadi seperti revolusi industri serta revolusi transportasi  . Begitu pula halnya dengan urbanisasi dimana pada tahun 2030 diperkirakan 2/3 penduduk dunia akan tinggal di perkotaan yang akan memberikan dampak luas baik dari segi polusi, penyediaan air bersih, lapangan pekerjaan hingga tingkat kriminalitas. Globalisasi yang terjadi juga memberikan dampak yang cukup luas, dimana peristiwa yang terjadi di satu negara akan memberi efek pula pada negara negara lainnya seperti contoh krisis yang terjadi di Negara Amerika yang juga memberi dampak pada Indonesia yang diakibatkan oleh adanya globalisasi. Disamping 4 hal tersebut terdapat 3 isu besar dunia yang memerlukan perhatian khusus seperti perdamaian dan keamanan Internasional, terwujudnya ekonomi hijau serta pembangunan berkelanjutan. Untuk  itu SBY menegaskan perlunya sikap optimis , kerja keras, berpikir positif serta berani bertindak dalam menghadapinya. “ Hanya yang berjiwa optimis, bersikap positif, bertanggung jawab dan mau bertindak akan menang  di hari esok , “ ungkapnya. Khusus untuk masyarakat Bali kedepannya SBY yakin Bali akan menjadi leader dalam dunia pariwisata serta industri kreatif, menjadi contoh dalam ekonomi hijau serta memiliki ketahanan dan menjadi masyarkat yang religius , rukun dan toleransi. Disisi lain Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang hadir mendampingi SBY memaparkan materinya mengenai Strategi Pemprov Bali Dalam Menyiapkan Generasi Muda Bali Menghadapai Globalisasi. Dalam paparannya Pastika menegaskan tentang pentingnya membangun karakter orang Bali yang berpegang pada nilai nilai kearifan lokal antara lain jengah, sutindih, wirang yang diimplementasikan dalam semangat puputan dan semangat pantang menyerah dalam upaya memantapkan karakter dan meningkatkan kualitas generasi muda dalam mengjhadapi globalissai. Globalisasi yang tengah melanda dunia ditandai dengan 5T yang mengglobal yaitu trasportation, technology, telecomunication, trade serta tourism. Makna globalisasi yang intinya adalah keunggulan dan kompetensi. Menghadapi globalisasi hanya yang unggul yang mampu berkompetensi dan bahkan memmenangkannya. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang unggul yang siap memenangkan kompetensi ini. “ Orang oprtimis akan melihat globalisasi sebagai peluang, “ imbuhnya. Untuk itu generasi muda Bali harus mampu merebut peluang dan menjadi tuan di daerah sendiri. Generasi muda harus membekali diri dengan kompetensi global, inovatif dan kreatif sehingga mampu mandiri dan bersaing dalam pasar global. Pastika juga menambahkan, Pulau Bali yang tidak memiliki potensi sumber daya alam seperti hasil tambang dan minyak bumi, Bali yang hanya memilki sumber daya manusia yang kreatif, dan inovatif , jujur dan religius sebagai potensi besar untuk dikembangkan dan hal tersebut menjadi fokus perhatian Pemprov Bali. Pembangunan ekonomi Bali yang bertumpu pada tiga sektor utama yaitu pertanian dalam arti luas, pariwisata serta industri kerajinan pendukung sektor pariwisata harus mampu menyediakan SDM yang dapat menjaga keunggulan sektor tersebut. Pertanian tradisional harus tetap dilestarikan dan dikelola secara modern. Demikian halnya dengan industri kecil dan menengah yang harus dikembangkan agar memiliki daya saing global. Begitu halnya dengan sektor pariwisata agar dikembangkan pariwisata yang mengacu pada pengembangan quality tourism bukan sekedar mass tourism. Untuk itu wajib dikembangkan SDM yang menguasai potensi keunggulan daerah tersebut. Pemprov Bali telah menyusun strategi berdasarkan prinsip dasar pembangunan dan  potensi daerah diantaranya dengan memberikan kesempatan yang sama bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan menengah melalui beasiswa, meningkatkan kualitas penddidikan melalui penyediaan sarana, peningkatan kualitas tenaga pendidik serta implementasi kurikulum yang tepat serta meningkatkan kulaitas dan kuantitas pendidikan dan pelatihan bagi angkatan kerja dan tenaga kerja. Progra program prioritas yang dikembangkan Pemprov Bali seperti Simantri yang menggiatkan sektor pertanian, Gerbangsadu dalam upaya membangun ekonomi kerakyatan partisipasi aktif generasi muda dalam pelestarian kebudayaan daerah, program beasiswa miskin yang semuanya diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat serta meningkatkan daya saing. Semua program tersebut dilaksanakan  secara bertahap, berjenjang dan berlanjut. Dalam semua program tersebut dilibatkan pula generasi muda dimana generasi muda kembali menekuni pertanian serta membangun usaha mandiri di pedesaan melalui pengembangan usaha mikro kecil dan menengah. Dengan beasiswa sudah banyak pelajar dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang dapat menyelesaikan pendidikannya. Bahkan keberadan SMA Bali Mandara telah mencetak generasi muda tangguh dari keluarga miskin. Sinergitas dengan Universitas Udayana juga dibentuk dalam menyiapkan generasi muda yang siap bersiang dalam pasar global sehingga nantinya Pulau Bali dalam globalisasi adalah benar benar Pulau Kahyangan, Pulau Sorga serta Pulau dewata yang SDM nya mampu memnangkan persaingan global dan pada akhirnya tidak ada rakyat miskin didalamnya. Sementara itu Rektor Universitas Udayana  Prof.Dr.dr. Ketut Suastika,Sp.PD.KEMD menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran serta kuliah umum yang telah diberikan SBY. Ia berharap paparan yang telah diberikan akan menjadi modal besar bagi bangsa Indonesia khusunya generasi muda untuk bangkit sehingga nantinya di Tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara yang maju, kuat dan sejahtera. Acara yang juga dihadiri oleh Ibu Ani Yudhoyono, tokoh Pendidikan Mohammad Nuh, Rektor Perguruan Tinggi se Bali, Guru Besar di Lingkungan Universitas Udayana serta  Pejabat SKPD di  Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali diakhiri dengan penyerahan cindera mata dan foto bersama. AD-MB