SBY Ketum

Bogor (Metrobali.com)-

Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan mantan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono telah menyatakan kesiapannya untuk memimpin kembali partai yang didirikannya sebagai ketua umum.

“Dalam pertemuan kemarin di Sahid, Pak SBY menyatakan kesiapannya sebagai ketua umum,” kata Syarief dalam pertemuan DPD dan DPC Partai Demokrat Jawa Barat di Hotel Salak, Kota Bogor, Sabtu (2/5).

Syarief menyebutkan, penunjukkan SBY sebagai ketua umum dalam kongres Partai Demokrat yang akan digelar di Surabaya nanti bukan atas keinginan Presiden keenam Indonesia tersebut, tetapi keinginan seluruh kader partai di Indonesia.

“Sebagai penggagas dan pendiri partai, SBY tidak ingin Partai Demokrat terpuruk. Setelah mendengar aspirasi dari para kader, SBY siap untuk memimpin partai,” katanya.

Menurut Syarief, dukungan atas pencalonan SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tidak hanya datang dari pengurus DPD, DPC Jawa Barat, tetapi seluruh kader yang ada di Indonesia.

“Bukan hanya Jawa Barat, semua DPC, dan DPD. Suaranya ada 509 DPC, dan 34×2 suara DPD, totalnya kurang lebih 600 suara,” kata Syarief.

Saat disinggung soal adanya calon lain selain SBY sebagai Ketua Umum yang diusung Kaukus Penyelamatan Partai Demokrat, Syarief menyatakan tidak perlu ditanggapi.

“Kalau semua suara sudah mendeklarasikan dukungan (untuk SBY), pertanyaan saya kalau ada yang maju selain SBY siapa yang mendukung,” kata Syarief.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan 27 pimpinan DPC, DPD, dan anggota DPR RI perwakilan Jawa Barat, Syarief menyampaikan semua dukungan kader di seluruh Indonesia mengarah kepada SBY. Dan belum ada yang mengajukan calon selain SBY.

“SBY menyatakan prinsip demokrasi harus dibuka, prinsip yang tertulis adalah komitmen Partai Demokrat untuk mendapatkan ruang berkompetisi,” kata Syarief.

Menurut Syarief, jika ada yang “berteriak” maju sebagai calon, harus dilihat siapa yang mengusungnya, apakah dari partai lain, organisasi lain. Jikalau iya, ada agenda tersembunyi yang tertentu.

Menyinggung soal PLT, lanjut Syarief, 161 PLT yang disampaikan melalui media sebagai sebuah kekeliruan, karena sudah lama dilakukan oleh pengurus harian.

“Faktanya sekarang hanya ada 90, dan yang 90 tersebut sudah ada yang diislahkan pada peninggalan Anas dan lain di era saya,” kata dia.

Ia menyebutkan, PLT ada karena memiliki beberapa hal, pertama karena ketua DPC meninggal dunia, kedua karena menyangkut kasus hukum terkait tersangka, dan integritas, loyalitas serta pindah partai.

“Persyaratan PLT itu semua diusulkan oleh DPD, seluruhnya terstruktur. PLT dilakukan dua sekitar tiga tahun lalu. Kenapa sekarang Anas. Kalau mereka tidak senang bisa mengajukan ke dewan kehormatan. Proses ini yang harus dilakukan Parpol,” kata Syarief.

Dihadapan ketua DPC, DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Syarief mengingatkan, kalau ada yang bernyanyi terkait persoalan partai, diimbau untuk kembali, karena hal tersebut menyangkut persoalan internal Partai Demokrat.

Sebanyak 27 DPC, satu DPD dan sejumlah anggota DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat menyatakan dukungannya terhadap SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. AN-MB