Hamas_preparation

Gaza (Metrobali.com)-

Sayap bersenjata gerakan Islam Hamas di Jalur Gaza Sabtu (2/8) mengatakan tidak ada indikasi yang jelas tentang keberadaan seorang tentara Israel yang negara Yahudi itu tuduh mereka menculiknya, dan menambahkan kemungkinan dia telah tewas selama penyergapan.

Satu pernyataan oleh kelompok itu mengatakan, mereka tidak memiliki kontak dengan para pejuang yang beroperasi di daerah di Jalur Gaza selatan di mana Israel mengatakan Letnan Hadar Goldin, 23, hilang pada Jumat (1/8), dan dia dikhawatirkan telah tewas.

“Kami telah kehilangan kontak dengan kelompok para pejuang yang turut ambil bagian dalam serangan tersebut dan kami percaya mereka semua tewas dalam dalam pemboman Israel.

Dengan asumsi bahwa mereka berhasil merebut tentara itu selama pertempuran, kami menilai bahwa ia juga tewas dalam insiden itu,” kata pernyataan itu.

Menurut laporan AFP sepuluh warga Palestina tewas di Rafah, di Jalur Gaza selatan, Sabtu dini hari, menjadikan korban tewas mencapai 101 sejak seorang tentara Israel hilang di daerah itu sehari sebelumnya, kata para petugas medis.

Israel melakukan pemboman intensif di dekat Kota Rafah di Gaza selatan, di daerah di mana prajurit Israel, Letnan Hadar Goldin, hilang Jumat, menyebabkan total 34 orang tewas di Rafah dan Kota Gaza sejak Jumat tengah malam, termasuk yang terbaru 10 korban, kata sumber tersebut.

Sebelumnya dilaporkan, setidaknya 91 warga Palestina tewas dan 350 lainnya terluka dalam serangan tentara negara Yahudi itu, kata para petugas medis, saat gencatan senjata diperkirakan gagal dengan ditangkapnya tentara Israel Jumat.

Sembilan belas orang Palestina tewas pada Jumat malam dalam serangan udara Israel di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza.

Lima belas korban tersebut, termasuk lima anak usia 3-12, berasal dari keluarga yang sama yang rumahnya hancur, kata juru bicara pelayanan darurat Acjraf al-Qodra.

Sebelumnya mayat lima warga Palestina ditemukan di puing-puing bangunan di Rafah yang terkena serangan Israel. AN-MB