Foto : Satgas Evakuasi IMF-WB Annual Meeting 2018 yang dikomandani oleh Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Kasuri, hari ini Senin (9/9) bertempat di GOR Praja Raksaka Kepaon.

Denpasar (Metrobali.com)-

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan latihan Tactical Floor Game secara terintegrasi yang telah dilaksanakan di Mabes TNI, Satgas Evakuasi IMF-WB Annual Meeting 2018 yang dikomandani oleh Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Kasuri, hari ini Senin (9/9) bertempat di GOR Praja Raksaka Kepaon, melaksanakan sinkronisasi rencana pelaksanaan evakuasi sesuai dengan hasil latihan TFG yang digelar di Mabes TNI kemarin, untuk selanjutnya akan dimainkan lagi pada tanggal 12 September nanti, hal ini menunjukkan bahwa persiapan betul betul diintensifkan agar pelaksanaan IMF-WB Annual Meeting 2018 pada bulan Oktober mendatang dapat berjalan dengan lancar, aman dan nyaman.

Kapendam IX/Udayana, Letkol Kav Jonny Harianto G, S.I.P, di GOR Praja Raksaka Kepaon menjelaskan, Satgas Evakuasi ini secara organisatoris terbagi dalam tiga kelompok antara lain kelompok Komando yakni Dansatgas Evakuasi yang dijabat oleh Kasdam IX/Udayana dan Wadan Satgas dijabat oleh Kepala BPBD Provinsi Bali dan NTB, kemudian kelompok staf terdiri dari Staf Intelijen, Operasi, Minlog dan Teritorial, serta 15 Sub Satgas (Sub Satgas Medis, Rute, Laut, BPBD, Komlek, Kominfo, Instalasi/Evakuasi, Udara, Lakir, Banmin, Penerangan, Penerbad, Penerbal, Heli dan Sub Satgas Angkutan)        .

Pada kesempatan tersebut Kasdam IX/Udayana selaku Dansatgas Evakuasi menyampaikan, bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyampaikan visi dan kegiatan menjelang pelaksanaan IMF-WB Annual Meeting 2018, yang akan ditinjau oleh Bapak Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Bidang Kemaritiman) agar semuanya bisa memahami dan menampilkan  apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Selanjutnya Kasdam juga menyinggung tentang situasi yang terjadi di wilayah Bali terkait dengan aktifitas Gunung Agung memang masih dalam level III, termasuk juga musibah gempa bumi Lombok yang berdampak di wilayah Provinsi Bali, dan sampai saat ini juga masih terjadi gempa susulan walaupun intensitasnya kecil, demikian ujar Kasdam.

Sementara Deputi Bidang Kebencanaan dan Kesiapsiagaan BNPB, Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc., menyampaikan BNPB sesuai dengan UU 27/2017 tentang bencana alam, terkait dengan 4 komponen utama dalam bencana seperti resiko ancaman, pentingnya monitoring dan diseminasi serta komunikasi. Tugas Komando Penanganan Darurat Bencana (PDB) antara lain mengoperasionalkan Komando PDB, kajian situasi, situasi publik, kesehatan,  komunikasi, transportasi, pemulihan Sarpras vital, keselamatan, keamanan dan ketertiban, penyelamatan delegasi pertemuan tahunan IMF, penanganan WNA, wisatawan luar dan dalam negeri, dukungan pemberdayaan untuk operasional PDB  di Kabupaten/Kota.

Kemudian terkait dengan kemudahan akses sesuai (UU.No. 24/2017 pasal 50 (1) dalam hal status keadaan darurat  bencana ditetapkan BNPB dan BPBD mempunyai kemudahan akses meliputi pengerahan sumber daya manusia, pengerahan peralatan dan pengerahan logistik , imigrasi, bea cukai dan karantina, perijinan, pengadaan barang, pengelolaan dan pertanggungjawaban uang/atau penyelamatan komando untuk penyelamatkan sektor /lembaga, demikian paparnya.

Hadir dalam acara ini antara lain, Danrem 163/WSA, Para Asisten Kasdam IX/Udayana, Para Kabalak dan Komandan Satuan Kodam.IX/Udayana, Deputi Bidang Kebencanaan dan Kesiapsiagaan BNPB, Set Panas AM IMF-WB, Polda Bali Kepala BNPB, Danlanal Denpasar, Danlanud Ngurah Rai Bali, Kepala BMKG Wilayah  Denpasar, Kepala Otoritas Bandara Wil IV, Kepala PVMBG, Para Pejabat Polda Bali, Para Kadis Prop. Bali, Manager Operasional The Nusa Dua, Kepala ASDP Gilimanuk dan Kepala Kantor SAR Denpasar serta sejumlah undangan lainnya.

 

Editor : Whraspati Radha