Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

 

 

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Annual Meeting Global Tourism Forum (GTF) 2021.

Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE) di era adaptasi kebiasaan baru, katanya.

“Pesan kepercayaan diri bahwa dalam situasi yang menantang, Indonesia dapat menyelenggarakan event internasional yang dapat dijadikan pemanasan untuk penyelenggaraan serangkaian pertemuan tingkat tinggi di tahun depan. Sedangkan, pesan kebangkitan, bagaimana kita berusaha memperbaharui optimisme kita dan mempersiapkan destinasi pariwisata untuk menyambut wisatawan internasional dengan cara yang aman,” ujanya secara virtual, Jakarta, Selasa (14/9).

GTF – Leaders Summit Asia 2021 akan diselenggarakan di Hotel Raffles Jakarta, pada 15-16 September 2021 dengan menghadirkan 49 pembicara internasional dan 22 pembicara dari Indonesia.

GTF merupakan brand dari World Tourism Forum Institute (WTFI) sekaligus kolaborasi platform yang difokuskan pada tantangan-tantangan yang dihadapi industri pariwisata dan perjalanan.

Forum ini disebut memainkan peranan penting dalam menarik investasi langsung ke dalam negeri. Karena itu, gelaran ini dinilai penting terutama dalam masa sulit seperti pandemi COVID-19 saat ini yang memberikan dampak besar terhadap sektor pariwisata.

Dalam konferensi pers virtual GTF – Leaders Summit Asia, Menparekraf menyatakan bahwa pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan tidak lepas dari peran kolaborasi antara Indonesia Tourism Forum (ITF) dan WTFI.

Selain itu, dikatakan industri pariwisata memberikan kontribusi besar kepada dunia, terutama Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Sektor Pariwisata, ujarnya, telah menyumbang pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga lingkungan berkelanjutan.

Namun, pandemi dinyatakan menghapus semua pertumbuhan positif dan membuat negara berjuang mempertahankan keberlanjutan industri.

Kawasan ASEAN, kata Sandiaga, secara responsif juga melakukan berbagai upaya untuk menjaga sektor pariwisata. Sementara di tingkat nasional, telah dilakukan pula beberapa langkah untuk mengatasi pandemi.

“Kami di Indonesia juga fokus mengatasi pandemi dengan mengimplementasi protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), peluncuran vaksinasi untuk pekerja pariwisata dan travel, pencairan hibah pemerintah dan insentif untuk bisnis pariwisata,” ungkap dia.

Di lain sisi, dia menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo tetap berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di lima destinasi super prioritas di Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Sementara itu, Chairman ITF Sapta Nirwandar menerangkan, kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman menjadi dasar terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting GTF 2021.

Ia mengharapkan pergelaran acara ini dapat memulihkan perekonomian sektor parekraf Indonesia.

“Kita harap event ini bisa menghidupkan MICE meski hybrid. MICE ini penting karena dampak ekonominya cukup besar . Mudah-mudahan ini juga menjadi komitmen bangkitkan pariwisata Indonesia,” terang Sapta.

Sumber : Antaranews.com