sampah plastik bbm
Denpasar (Metrobali.com)-

Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sepertinya tak terbendung. Pemerintahan Joko Widodo nanti sepertinya tak memiliki pilihan lain selain menaikkan harga BBM.

Di tengah situasi tersebut, ide kreatif datang dari Ida Bagus Ketut Atmaja, pengepul sampah plastik di Mengwi, Kabupaten Badung. Atmaja mengolah sampah plastik menjadi BBM. Dari tangannya, 1 kilogram sampah plastik dapat menghasilkan 1 kilogram BBM.

Ide kreatif Atmaja muncul kala ia ingin memutus mata rantai peredaran sampah plastik yang meracuni lingkungan.

“Daripada dibakar percuma, kenapa tidak disuling saja biar berguna,” kata dia Sabtu 13 September 2014. Soal ilmu mengolah, Atmaja mengaku mempelajarinya dari internet, utamanya keberhasilan Korea Selatan mengubah sampah plastik menjadi solar.

“Lama saya pelajari dan uji coba, akhirnya berhasil juga,” ungkapnya. Atmaja mengaku merakit sendiri alat untuk menyulap sampah menjadi BBM tersebut.

“Alat ini saya rakit sendiri. Jadi, belum tahu berapa ngabisinnya. Tapi, sudah bisa menghasilkan bahan bakar kok,” kata Atmaja.

Berbekal alat pembakaran dan penyulingan (reaktor firolisis) hasil rakitannya sendiri, Atmaja mampu mengubah jenis plastik apapun menjadi bahan bakar minyak. Saat ini ia memprioritaskan plastik dari kresek dan botol air kemasan. 

Alat Atmaja sederhana. Tiga tabung disambungkan ke selang besi. Prosesnya pun tergolong mudah. Plastik dimasukan pada tabung, kemudian dibakar dengan gas elpiji seperti yang dipakai untuk masak sehari-hari di rumah tangga.

Proses pembakaran, kata dia, akan mengeluarkan cairan bahan bakar. Cairan bahan bakar itu ditampung dalam wadah botol. 

Proses penyulingan sendiri tak memakan waktu banyak, hanya setengah jam saja. “Satu kilogram plastik tadi bisa dapat satu liter cairan bahan bakar,” imbuhnya.

Hasil sulingan tersebut memang belum menghasilkan jenis bahan bakar tertentu. “Masih tercampur ada bensin, solar dan minyak tanah. Mungkin perlu tahap berikutnya. Saya masih kaji,” kata Atmaja. JAK-MB