Jakarta, (Metrobali.com)

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) awal tahun ini kedatangan 81 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan bertugas di Pusat dan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah. Total penerimaan seluruh pegawai lingkup KKP untuk formasi tahun 2019 adalah sebanyak 394 CPNS dan telah menerima Surat Kerja (SK) yang diserahkan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada awal Januari lalu (05/01).

Plt Direktur Jenderal PRL TB Haeru Rahayu atau yang biasa disapa Tebe menyambut kehadiran para pegawai baru dengan hangat.

“Selamat bagi pegawai yang telah lulus seleksi. Kalian patut berbangga karena menjadi anak muda yang terpilih dan berhasil menyisihkan ribuan anak-anak muda lainnya yang melamar sebagai CPNS Kementerian Kelautan dan Perikanan di tengah pandemic Covid 19. Momen ini pasti akan teringat sepanjang masa sebagai CPNS angkatan (di era) Covid 19” ujar Tebe dalam sambutannya.

Tebe juga berpesan agar para pegawai menumbuhkan rasa optimis, menghilangkan rasa pesimis. Sektor kelautan membutuhkan anak-anak muda yang memiliki pemikiran-pemikiran yang kritis. 20 Tahun ke depan tongkat estafet akan berpindah kepada generasi muda saat ini untuk meletakkan pondasi budaya kerja yang berintegritas, professional dan memiliki karakter yang kuat.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen PRL Hendra Yusran Siry saat memberikan pembekalan tentang Kebijakan Program Pengelolaan Ruang Laut menyampaikan bahwa pembekalan yang dilakukan di Galeri Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) bertujuan untuk memperkenalkan generasi muda akan warisan budaya bangsanya.

“Mengenal adalah proses awal sebelum kita jatuh cinta. Saya sengaja mengajak ke sini untuk mengenalkan dan menunjukkan lebih dekat kepada pegawai milenial KKP yang baru tentang salah satu warisan bangsa yang kita miliki, ” ungkap Hendra.

Marine Galery Heritage atau Galeri BMKT yang terletak di lantai 2 Gedung Mina Bahari IV merupakan galeri yang dibangun khusus untuk menampilkan BMKT dengan cantik. Galeri yang menjadi salah satu icon KKP ini terbuka bagi masyarakat umum.

Jika berkunjung, masyarakat akan banyak menikmati berbagai pengetahuan dari sekitar 1.500 koleksi yang dipamerkan di dalam galeri ini. Ribuan koleksi tersebut diangkat dari tiga perairan di Indonesia yaitu Bangka Belitung, Laut Jawa Utara Cirebon dan Pulau Buaya Kepulauan Riau.

Saat ini KKP mengelola 200 ribu lebih koleksi dari abad 9 hingga abad 19 Masehi yang dipamerkan secara berkala di Galeri BMKT. Tujuannya adalah agar masyarakat mengetahui bahwa laut Indonesia tak hanya kaya dengan sumberdaya ikan dan ragam terumbu karang, tapi juga ada kapal tenggelam dan muatannya yang menjadi bukti sejarah Indonesia sebagai negara maritim.

Selain menjadi pusat pembelajaran (learning center) bagi sejarah maritim dan kekayaan laut Indonesia, Galeri BMKT menjadi media dalam membangun kecintaan masyarakat terhadap laut, membangkitkan kebanggaan dan keyakinan bahwa Indonesia memang menjadi poros maritim dunia sejak dulu, kini dan yang akan datang.

Editor : Sutiawan