Foto: Sutradara dan para pemain film pendek berjudul “Jangan Patah Semangat” usai pemutaran film ini di Warung Blaster, Senin malam (17/8/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Warung Blaster yang beralamat Jalan Tukad Batanghari, No. 69 Panjer (tepatnya di sebelah selatan traffic light Jalan Tukad Batanghari-Tukad Barito) Senin malam (17/8/2020) menggelar pemutaran film pendek berjudul “Jangan Patah Semangat.”

Acara pemutaran film pendek yang berlangsung meriah dan kian malam kian semarak ini dalam rangka memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia (RI).

Event yang baru pertama kali digelar ini pun langsung disambut antusias para pengunjung yang hadir. Namun oleh pihak manajemen Warung Blaster dan pengunjung tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Ini film pendek perdana yang kami produksi sendiri dan semoga bisa diterima secara positif,” kata Ketut Bagus Suryanata selaku Manajer Warung Blaster yang juga bertindak selaku sutradara dalam penggarapan film pendek “Jangan Patah Semangat” ini.

Film pendek ini intinya bercerita tentang perjuangan beberapa anak muda yang berjuang pantang menyerah dan tidak patah semangat untuk mendapatkan pekerjaan dan mengejar mimpinya di tengah pandemi Covid-19 serta menceritakan pula seorang seniman lukis “kopi” yang tetap berkarya di tengah pandemi.

Karya seni film yang diproduksi bersama Devara Pictures ini dibintangi para anak-anak muda berbakat di bidang seni peran walaupun mereka semua yang terlibat belum pernah bermain film sebelumnya.

Film pendek berdurasi hampir 45 menit dibintangi Ni Kadek Karmila Wanda Sari (berperan sebagai Wati), Ni Putu Mita Arisanthi (sebagai Mia) dan Komang Yulia Pertiwi (sebagai Utari).

“Intinya film pendek ini tentang persahabatan, keluarga, dan bagaimana kita tidak putus asa dalamnl kondisi susah dan krisis sekalipun dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Ni Putu Mita Arisanthi.

Lebih lanjut Bagus Suryanata menerangkan proses pembuatan film ini dari syuting hingga editing dan siap ditayangkan memakan waktu hingga dua minggu, dari pertengahan Juli sampai akhir Juli 2020.

“Pemilihan pemain dari anak-anak muda yang masih kuliah dan ada juga yang sudah kerja. Tapi semuanya belum pernah main film, ini baru pertama kali. Dan semua sukarela, tidak dibayar,” ungkap Bagus Suryanata.

Ide awal dan motivasi dari inisiatif pembuatan film pendek ini adalah ingin agar perekonomian Bali kembali bangkit. Karenanya lahirlah kolaborasi Warung Blaster  bersama para  generasi muda, para penari Bali hingga pelukis yang melukis menggunakan kopi Bali.

Pesannya jelas sesuai judul filmnya yakni “Jangan Patah Semangat” di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Masyarakat Bali dari berbagai elemen diajak tetap optimis dan juga menggali kreativitas serta inovasi agar dapat tetap bertahan dalam kondisi krisis saat ini hingga segera bisa bangkit.

“Jangan Patah Semangat walau kondisi terpuruk, apalagi Bali pariwisata lagi lesu. Mari  bangkitkan Bali dengan anak-anak muda berkarya di bidang seni. Semoga film perdana ini jadi langkah selanjutnya kami berkarya untuk Bali,” pungkas Bagus Suryanata.

Dedy Reru salah satu pelukis yang melukis menggunakan kopi Bali, juga terlibat dalam film ini berperan sebagai seniman lukis kopi. Ia pun mengapresiasi kreativitas generasi muda ini dan senang bisa terlibat pada film pendek ini.

“Semoga lewat film ini juga bisa lebih mengenalkan lukisan dari kopi Bali dan muncul seniman lukis dengan karya unik lainnya,” ujar pelukis yang sejak tahun 2015 silam menggunakan kopi sebagai  media untuk melukis di atas kanvas

Menariknya juga pada momen yang bersamaan dengan acara dan juga peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI ini, salah satu owner Warung Blaster Wirawan Tjahjadi juga merayakan hari ulang tahunnya. Ia pun mendapat kejutan dari para karyawan dan juga pengunjung yang hadir.

Warung Blaster yang dibuka sejak Oktober 2017 ini memang rutin menggelar berbagai event untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat juga memberikan ruang kreativitas bagi generasi muda.

Terlebih Warung ini memang menjadi tempat nongkrong yang asyik, cozy, kece dan keren bagi generasi muda di Kota Denpasar dan Bali umumnya.

“Menu makanan dan minuman disini bervariasi. Tempatnya keren, kece, cozzy tapi harga terjangkau tidak buat kantong kering,” tandas Bagus Suryanata. (wid)