Dharma Wecana Ida Pedanda Gede Made Gunung.
Mangupura (Metrobali.com)-

 
Guna meningkatkan srada bakti sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik, serangkaian HUT ke-5 Ibukota Mangupura, Pemkab Badung menggelar dharma wecana dengan menghadirkan Ida Pedanda Gede Made Gunung, Jumat (7/11) di ruang Kertha Gosana, Puspem Badung. Acara dihadiri, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Ketua PHDI Badung, Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung, Istri Wabup. Ny. Made Sudiana, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny. Kompyang Swandika, Kepala SKPD serta pejabat eselon dilingkungan Pemkab Badung.
Pencerahan melalui dharma wecana oleh Ida Pedanda Gede Made Gunung ini dimaksudkan, agar segenap pegawai di lingkungan Pemkab. Badung dapat melaksanakan swadarma selaku pelayanan masyarakat sehingga benar-benar dapat melaksanakan tugas dengan tulus dan kualitas pelayanan publik dapat ditingkatkan.
Dalam dharma wecananya Ida Pedanda Gede Made Gunung mengupas tema HUT ke-5 Mangupura, yakni “Badung Kabupatenku, Mangupura Ibukotaku, wujudkan Badung Bersih, Indah dan Berbudaya”. Menurut Beliau, kata Ku pada Kabupatenku memiliki filosofi yang amat besar. Kata Ku itu adalah Tuhan, bahwa kita mengakui kebesaran Tuhan. “Tema Badung kabupatenku ini memiliki arti bahwa wilayah Badung merupakan milik tuhan dan diri kita sendiri juga milik tuhan. Kita dalam tuhan, tuhan pun dalam diri kita,” jelasnya. Ditambahkan, bila filosofi itu dapat ditanamkan pada diri sendiri akan terjadi gambaran kebahagian dan kedamaian. “Yang menjadi pertanyaan apakah kita sudah merasakan Ku ada dalam diri kita. Untuk itu mari kita semua menjadi pelayan-Ku,” jelasnya.
Sementara mengenai tema yang berbunyi Bersih, Indah dan Berbudaya, menurut Ida Pedanda Gede Made Gunung, setiap pegawai harus memiliki pikiran yang bersihkan. Selain itu sebagai pelayan masyarakat, setiap pegawai dalam mengambil pekerjaan apa saja, utamakan senyum,  anggap kita melayani tuhan dan jangan sampai menghitung untung dan rugi. “Perlu bapak Sekda ingatkan kepada pegawai setiap Jumat pegawai untuk belajar senyum,” pesannya.
Sementara kata Indah merupakan kepintaran orang menempatkan perbedaan menjadi keindahan. Dan kata Budaya, bagaimana diri kita menyebuatkan diri tuhan, budayakan ucapkan Om Swastyastu sehingga akan terlahir kedamaian. Diharapkan melalui HUT ke-5 Mangupura ini akan
ada suatu perubahan yang sangat berarti untuk perbaikan di tahun kedepan. “Mari kita memanusiakan alam dan lingkungan dengan bakti, cinta dan kasih,” pungkasnya seraya menambahkan memasuki tahun ke enam kita selalu ingat dengan kebesaran tuhan, kembangkan sikap mental, dengan mewujudkan kedamaian dan keindahan dalam diri sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas. RED-MB