Denpasar, (Metrobali.com)

 Salah Satu Pedagang di Jalan Gunung Kawi positif Covid-19, untuk mengantipasi penularan dan memutus mata rantai Covid-19, Desa Adat Banjar Pemeregan mengambil langkah cepat dengan menutup akses Jalan Gunung Kawi dan Jalan Gunung Raung untuk umum. Akses keluar masuk ke jalan Gunung Kawi dan Gunung Raung hanya untuk penghuni saja dan itu diawasi dengan ketat oleh satgas Banjar Pemeregan.  Hal ini disampaikan Kelian Adat Banjar Pemeregan sekaligus Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Banjar Pemeregan  I Gusti Made Bayu Jayadi saat di hubungi Selasa (2/6).

Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan, pembatasan akses jalan harus dilakukan untuk memutus mata rantai  penularan Covid-19  bagi masyarakat maupun seluruh pedagang yang ada di Jalan Gunung Kawi dan Jalan Gunung Raung.  Selain pembatasan akses  jalan pihaknya juga melakukan pengurangan aktifitas pedagang dengan menutup sementara sejumlah kios pedagang. 

Tidak hanya itu Bayu Jayadi mengaku mengantisipasi terjadinya penularan pihak Banjar dibantu Kelurahan Pemecutan terus melakukan penyemprotan disinfektan diseluruh kios dan rumah warga setiap pagi dan sore. Selain itu Dinas Kesehatan Kota Denpasar kemarin juga telah melakukan rapid test kepada 76 orang  yang pernah kontak langsung dengan pasien, seperti pedagang yang berjarak radius 10 meter dari tokonya, tukang parkir, pecalang, prajuru dan warga sekitar yang pernah kontak dengan pasien positif tersebut. Karena dari hasil rapid test yang dilakukan semuanya hasilnya non reaktif maka akses jalan dan aktifitas masyarakat akan kembali normal pada Rabu 3 Juni 2020 besok. Namun sebelum pedagang mulai berjualan  yang berasal dari luar wilayah Banjar Pemeregan  berdagang di wilayah Banjar Pemeregan maka akan dilakukan Rapid test terlebih dahulu.

Dengan demikian maka seluruh pedagang maupun masyarakat tidak merasa was-was lagi. Menurutnya pembatasan jalan dan penutupan kios para pedagang di Jalan Gung Gunung Kawi dan Jalan Gunung Raung ada nilai negatif dan positinya. Ia mengaku negatifnya ekonomi bagi masyarakat yang memiliki usaha atau pedagang tidak berjalan seperti semula. Namun nilai positifnya warga dan pedagang mulai sadar terhadap bahaya covid 19  sehingga memahami pentingnya mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu pihaknya juga telah menyarankan agar setiap kios menyediakan tempat mencuci tangan. Bayu Jayadi juga akan  mensterilkan wilayahnya dengan terus melakukan penyemprotan disinfektan. Mengingat akses di Jalan Gunung Kawi sangat ramai oleh aktivitas pedagang. (Ayu/humas )