Sahabat ORI

Denpasar (Metrobali.com)-

Masyarakat yang kecewa pelayanan publik kini tidak harus datang ke kantor Ombudsman Perwakilan Bali karena sekarang bisa melaporkanya lewat para relawan yang dikenal dengan nama sahabat Ombudsman.

Mereka yang tergabung sebagai sahabat ombudsman adalah para mahasiswa yang telah memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang fungsi dan tugas lembaga negara itu,

“Ini merupakan inisiatif kami melibatkan mahasiswa untuk membantu menyebarkan virus yang baik, kepada masyarakat yang berhak mendapatkan pelayanan publik yang baik,” kata Kepala Ombdusman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab di kantornya, Kamis (20/11/2014).

Dengan adanya Sahabat Ombudsman ini akan menjadi saluran atau media yang bisa dipakai oleh masyarakat untuk melaporkan segal hal demi perbaikan kualitas penyelenggaran lembaga pelayanan publik.

Diakuinya, lantaran keterbatasan sumber daya manusia, sehingga tidak semua laporan masyarakat di Bali dapat disalurkan ke Ombudsman.

Nantinya, mereka akan menjalankan fungsi sebagai mediator, penghubung antara masyarakat dan Ombudsman dalam konteks pelaporan terhadap pelayanan publik.

“Silakan masyarakat yang ingin menyampaikan laporan atau permasalahan yang ditemukan di lingkungan masing-masing berkaitan pelayanan publik bisa disampaikan ke sahabat ombudsman,” tandasnya.

Untuk sementara, Sahabat Ombudsman ini masih bergerak di Kota Denpasar dan sekitarnya. Ke depan, diharapkan semakin banyak relawan atau elemen masyarakat lainnya yang bergabung dengan sahabat Ombudsman.

Selain bisa membantu tugas untuk menerima keluhan atau pelaporan masyarakat, mereka juga akan terus membantu mensosialisasikan kepada khlayak tentang keberadaan lembaga negara Ombudsman.

Harapannya, dengan adanya Sahabat Ombudsman dam makin banyak masyarakat yang peduli dan berani menyampaikan laporan jika tidak mendapatkan pelayanan yang seharusnya dari lembaga pelayanan publik di Bali.

Dalam launching kali ini, sebanyak 16 relawan putra dan putri itu memakai baju kasos bertuliskan Sahabat Ombudsman. Mereka membagi-bagikan asesosris stiker dan gantungan kunci kepada masyarakat yang melintas di Perempatan Sudirman Dewi Sartika dan diperempatan Denpasar Junction Jalan Diponegoro-Teuku Umar.

Aksi simpatik Sahabat Ombudsman ini menarik perhatian masyarakat pengguna jalan raya yang kebetulan melintas.

Tidak hanya itu, mereka nantinya disebar ke 16 kelurahan masing-masing yang ada di Kota Denpasar, untuk melihat dari dekat bagaimana penyelenggaraan pelayanan publik di tingkat paling bawah.

“Mereka akan melihat sejauah mana atribut kepatuhan sebagaimana diatur dalam UU No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, apakah sudah dijalankan atau belum oleh aparat di bawah hingga pemerintahan,” sambung alumnus UGM Yogyakarta itu.

Soal keikutsertaan bergabung dalam Sahabat Ombudsman, Putu Anik Purbawati mahasiswa FISIP Universitas Udayana itu mengaku, ingin turut membantu memberikan pencerdasan kapada masyarakat perlunya melakukan pengawasan terhadap pelayanan publik.

“Ini bisa menjadi wadah tempat penyaluran pengaduan suara masyarakat untuk perbaikan kualitas pelayanan lembaga publik,” katanya. Dia akan mulai menjalankan tugasnya itu dari lingkungan terdekat di keluarga, tentangga dan masyarakat lainnya ditempatnya tinggal. JAK-MB