Moskow (Metrobali.com) –

Polisi di Moskow pada Sabtu mengatakan menahan sekitar 40 pengunjuk rasa, yang menentang tekanan pihak berwenang membungkamkan stasiun televisi penting oposisi.

Sekitar 150 orang menghadiri unjukrasa di dekat Kremlin untuk mendukung Dozhd (TV Rain), Internet mandiri dan jaringan kabel dikenal dengan liputan kritisnya tentang Presiden Vladimir Putin, kata saksi di tempat itu.

Polisi datang segera setelah para peserta berkumpul untuk menyatakan dukungan mereka bagi saluran TV yang dikepung itu,dengan mengatakan protes itu tidak diizinkan.

Dozhd memperingatkan bahwa pihaknya menghadapi penutupan setelah sejumlah provider dari paket-paket televisi mereka dicabut dalam apa yang dikatakan stasiun yang tergantung pada pendapatan iklan menyebut itu satu kampanye intimidasi.

Tekanan terhadap Dozhad dimulai akhir bulan lalu setelah stasiun televisi melakukan satu jajak pendapat melalui telepon apakah Leningrad harus diserahkan dalam Perang Dunia II untuk menyelamatkan nyawa ratusan ribu orang yang dikepung pasukan Nazi.

Para anggota senior parlemen pro-Kremlin menyebut jajak pendapat itu tidak patriotik dan meminta pihak kejaksaan memeriksa stasiun televisi itu menyangkut kemungkinan ektremisme.

Dozhd segera meminta maaf dan mencabut jajak pendapat itu, tetapi juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengemukakan kdpada stasiun itu mereka telah “melanggar semua pembatasan yang dapat ditoleransi.

Para redaktur saluran TV itu mengatakan mereka kehilangan sekitar 85 persen pemmirsa.

Manajemen Dozhd mengatakan jajak pendapat itu adalah satu dalih bagi dilakukan tindakan keras. Mereka mengaitkan tekanan itu dengan satu laporan mengenai penyelidikan satu laporan oleh pemimpin penting oposisi Alexei Navalny tentang rumah-rumah mewah milik bos-bos partai yang berkuasa. (Ant/AFP)