Uang Ratusan Juta Rupiah

Jakarta (Metrobali.com)-

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp11.982 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.997 per dolar AS.

“Setelah sempat stagnan di awal perdagangan sesi pagi, rupiah kembali berada dalam area negatif. Mayoritas mata uang di Asia juga mengalami tekanan, menunjukkan sentimen global cukup negatif,” kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Sauda, Rully Nova, di Jakarta, Jumat (19/9).

Ia mengatakan bahwa saat ini pasar keuangan global tengah khawatir dari sentimen rencana AS yang akan melakukan kembali serangan ke ISIS di Irak. Di sisi lain, konflik geopolitik antara Ukraina dan rusia kembali memanas seiring dengan militer Ukraina meminta bantuan AS.

“Hal tersebut membuat kekhawatiran perbaikan ekonomi global akan kembali terhambat sehingga berdampak negatif pada mata uang di negara-negara berkembang, seperti rupiah,” katanya.

Dari dalam negeri, dia menambahkan bahwa sentimen pembayaran cicilan utang luar negeri di akhir triwulan ketiga 2014 juga masih menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Kondisi itu membuat kebutuhan dolar AS di dalam negeri meningkat.

Dalam laman BI disebutkan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2014 tercatat sebesar 290,6 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan posisi akhir Juni 2014 sebesar 284,9 miliar dolar AS.

Posisi utang luar negeri itu, kata dia, terdiri atas ULN sektor publik sebesar 134,2 miliar dolar AS (46,2 persen dari total ULN) dan ULN sektor swasta 156,4 miliar dolar AS (53,8 persen).

“Diharapkan adanya penerbitan aturan ‘hedging’ untuk transaksi valas oleh Bank Indonesiadapat meredam pelemahan nilai tukar rupiah,” katanya. AN-MB