Wayan Tunas (70), warga Desa Warnasari, Kecamatan Melaya terpaksa tidur di dapur yang terbuat dari gedek anyaman bambu.

Jembrana (Metrobali.com)-

Wayan Tunas (70), warga Desa Warnasari, Kecamatan Melaya terpaksa tidur di dapur yang terbuat dari gedek anyaman bambu.
Rumah berdinding gedek yang ia tempati bersama istrinya roboh rata dengan tanah setelah diterjang hujan deras disertai angin kencang, Rabu (17/1) lalu.
Saat kejadian pasutri manula ini berada di teras rumah. Keduanya berhasil diselamatkan oleh tetangganya dan hanya mengalami luka goresan.
Tunas yang mengalami masalah pada pendengarannya (tuli) mendapat bantuan dari Kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Jumat (19/1).
Bantuan berupa terpal, makanan dan sembako sebagai penanganan awal diserahkan Camat Melaya, Wayan Andi Anjasmara.
“Tahun ini kami sudah mengusulkan bantuan bedah rumah. Mudah-mudahan bisa cepat terealisasi karena mereka masuk keluarga miskin” ujar Andi Anjasmara, Jumat (19/1).
Pihaknya bersama sejumlah warga dan relawan berencana membangun tempat tinggal sementara sambil menunggu bantuan bedah rumah terealisasi.
“Nanti kita bangun bergotong royong. Sehingga mereka tidak lagi tidur di dapur” ungkapnya.
Selain memberikan bantuan sembako, pihak kecamatan juga mengajak tenaga medis untuk memeriksa kesehatan Wayan Tunas beserta istrinya.
“Ada luka sedikit, tadi sudah diobati. Kesehatan mereka juga sudah diperiksa” ujarnya.
Saat ini puing-puing rumah Wayan Tunas dari bambu dan kayu belum dipindahkan. MT-MB