Denpasar (Metrobali.com)-

Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, menyatakan bahwa korban tewas akibat bus pariwisata masuk jurang di kawasan Pecatu, Kabupaten Badung, Bali, Senin sore, berjumlah enam orang.

“Setelah kami ‘cross check’ ke Rumah Sakit BIMC Kuta, ternyata korban yang dirawat di sana masih hidup sehingga jumlah korban tewas hanya enam orang,” kata Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, dr Dudut Rustiadi, Senin (18/11) malam.

Pihaknya sempat menunggu satu korban yang sebelumnya dikabarkan tewas saat menjalani perawatan di RS BIMC Kuta untuk diidentifikasi di RSUP Sanglah.

Namun belakangan dia mendapat informasi dari pihak RS BIMC bahwa korban masih hidup.

Dengan demikian, maka korban tewas bus pariwisata yang terjun bebas ke jurang sedalam 20 meter akibat tidak mampu melewati tanjakan di kawasan Pecatu itu berjumlah enam orang.

Keenam jenazah tersebut sudah berhasil diidentifikasi di RSUP Sanglah, sebanyak empat di antaranya adalah wisatawan asal China yang menumpang bus nahas nomor polisi DK-9251-A itu, yakni Ding Guo Zeng (laki-laki berusia 52 tahun), Qin Ping Tao (laki-laki/56), Jin Li Tao (laki-laki/55), dan Bao Serang Liu (laki-laki/55).

Sementara dua korban lainnya telah dikenali lebih dulu, yakni Bachtiar Usman (sopir berusia 36 tahun) dan Priscilia Esther Budi Haryono (pemandu wisata berusia 40 tahun).

“Rata-rata korban meninggal karena trauma di kepala akibat berbenturan keras saat bus terjun ke jurang,” kata dr Dudut.

Sebelumnya 15 wisatawan asal China itu mengunjungi Pantai Suluban, Pecatu. Peristiwa kecelakaan terjadi saat bus berwarna abu-abu metalik itu hendak melanjutkan perjalanan menuju objek wisata Pura Uluwatu.

Bus yang dikemudikan Agus tidak mampu melewati tanjakan dan secara tiba-tiba mesin mati sehingga meluncur mundur dan menghantam pembatas jalan sebelum terjun bebas ke jurang sedalam 20 meter sekitar pukul 15.00 Wita. AN-MB