Denpasar (Metrobali.com)-

Ditengah-tengah derasnya pengaruh seni budaya asing yang cepat sekali akrab dengan kaum muda karena dianggap lebih modern dan menarik, seni budaya lokal terlebih yang tradisonal seperti Sekar Rare ( Gegendingan) dikuatirkan akan semakin tersingkir. Untuk itu Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Denpasar mencoba kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk ikut melestarikan kebudayaan Bali, yang satu ini dengan mengadakan pagelaran Sekar Rare dan disambung dengan dialog interaktif, pada Sabtu (16/2).

Kepala Stasiun RRI Denpasar H. Herman Zuhdi, mengatakan dalam beberapa tahun kedepan, eksotisme budaya dan masyarakat Bali mungkin hanya menjadi ‘casing’ saja. “ Bukan tidak mungkin itu akan terjadi, jika budaya local tidak dilestarikan. Seperti diketahui bahwa saat ini banyak pemuda menganggap seni budaya tradisional sangat ribet dan istilah mereka antara lain, jadul,” ungkapnya.

Dra. Ni Made Sri Widari, MM (kabid. Programa Siaran), menambahkan bawa kegiatan ini pada intinya sebagai ujud pelestarian kesenian bali Sekar Rare untuk kemudian bisa dikembangkan. Pihaknya juga sangat berterimkasih kepdaa semua pendukung kegiatan ini. Sementara dalam dialog interaktif,  I Nyoman Catra, menambahkan, kesenian tradisional Sekar Rare merupakan sastra simpel tapi bermakna, yang harus dilestarikan sebagai warisan budaya tembang atau dolanan. “ Dimana anak-anak sebagai ujung tombaknya. Seluruh komponen masyarakat dari rumah, banjar, sekolah, instansi pemerintah diharapkan untuk terus menggalakkan pertumbuhan seni budaya yang satu ini. Bisa dengan mengadakan festival atau lomba lagu-lagu Sekar Rare dan kaitannya,” urainya.

Catra menambahkan, meskipun Sekar Rare tidak akan mati atau hilang, namun jika pelestarannya tidak dimulai dari sekarang, ditakutkan nantinya akan ‘tertidur lama’. Untuk itu penggarapan Sekar Rare diusahakan bisa dikemas menarik, agar mudah diterima anak-anak. Sedang oleh narasumber dialog interaktif, Wayan Juana mengatakan, sekar rare merupakan perimbangan antara gerakan tari, permainan, seni dan keceriaan anak-anak. Diharapkan di sekolah-sekolah, para guru lebih aktif menggalakkan sekar rare. Penggalakannya tetap tradisional namun dimasukkan unsur-unsur kelucuan yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. Dalam acara yang ternyata cukup banyak ditonton oleh pengunjung di panggung terbuka RRI Denpasar, tampil sebagai pengisi acara Sekar Rare oleh anak- anak  dari SD 9 Sumerta Denpasar. HP-MB