Khofifah Indar Parawansa

Jakarta (Metrobali.com)-

Hingga saat ini anggaran dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang sudah dicairkan mencapai Rp6,3 triliun dari total anggaran Rp9,8 triliun.

“Pada Kamis (23/4) sore saya cek sudah 76,8 persen yang mencairkan PSKS, Sabtu ini juga ada proses pencarian maka jumlahnya bisa bertambah,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Sabtu (25/4).

PSKS diberikan kepada 15,5 juta warga tidak mampu dengan nominal bantuan sebesar Rp200 ribu yang dibayar akumulasi tiga bulan yaitu sebesar Rp600 ribu.

Dari 15,5 juta penerima, baru sekitar satu juta yang dibayarkan melalui Layanan Keuangan Digital (LKD) lewat rekening bank, selebihnya masih dibayarkan lewat PT Pos.

Mensos mengatakan, proses lewat LKD akan dilakukan secara bertahap sambil melakukan validasi data. Lewat LKD maka notifikasi akan muncul di telepon genggam masing-masing kapan uang akan dicairkan dan jumlah yang cair.

“Kita validasi sambil cetak kartu, itu pentingnya validasi. Kita punya ‘buffer’ 500 ribu dan 340 ribu untuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),” ucap Mensos.

Menurut Mensos, lewat LKD maka akan lebih menjamin penerima mendapatkan bantuan sejumlah yang ditetapkan tanpa ada pemotongan, karena langsung ditransfer ke rekening masing-masing.

Saat ini, penyaluran dana PSKS sebagian besar masih dilakukan melalui PT Pos, dan masih ditemukan ada pemotongan oleh aparat desa setempat di beberapa daerah.

“Saya mohon penyalurannya dikawal oleh bupati, wali kota, jangan ada pemotongan dana yang semestinya diterima Rp600 ribu,” ujar Mensos, menegaskan. AN-MB