Foto: Pimpinan rombongan Media Informasi Pembangunan (Press Tour) Pemprov Bali  Asisten III Pemprov Bali I Wayan Suarjana (nomor 2 dari kiri) bersama Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana (kiri) dan rombongan diterima Ketua PHDI Kabupaten Lampung Tengah Ketut Suwendra (tengah) dan jajaran.

Lampung (Metrobali.com)-

Rombongan peserta Media Informasi Pembangunan (Press Tour) Pemprov Bali yang melibatkan jajaran Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali dan puluhan wartawan dari Bali, Selasa (19/11/2019) mengunjungi orang-orang Bali dan umat Hindu yang tinggal di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Kunjungan dipusatkan di Sekretariat Kantor PHDI Kabupaten Lampung Tengah, Jalan Pentas Tari Bali, R.G Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung.

Rombongan dipimpin Asisten III Pemprov Bali I Wayan Suarjana bersama Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana dan jajaran.

Ketua PHDI Kabupaten Lampung Tengah Ketut Suwendra yang menerima rombongan dari  Bali ini mengungkapkan kabupaten lain di Provinsi Lampung, di Kabupaten Lampung Tengah ini tercatat umat Hindunya paling banyak.

Dari total 28 kecamatan di Lampung Tengah, sebanyak 23 kecamatan ada umat Hindunya. Dimana sebanyak 9 kecamatan ada dihuni umat Hindu Jawa, sisanya Hindu Bali dari berbagai daerah termasuk dari Nusa Penida.

Suwendra juga mengungkapkan anak-anak muda Lampung Tengah yang ingin melanjutkan kuliah di Bali beberapa sudah  difasilitasi beasiswa. Misalnya ada 20 orang mendapat beasiswa bidik misi di berbagai perguruan tinggi di Bali.

Kerukunan dan kebersamaan orang-orang Bali dan umat Hindu yang ada di Lampung Tengah Tengah ini juga terjaga dengan baik. Bahkan sudah ada beberapa Paiketan seperti Paiketan Pasek dan Paiketan Sire Arya.

“Kerukunan dan toleransi dengan umat lain juga terjaga dengan baik dimana antar umat saling membantu. Hubungan kita dengan umat lain sangat baik,” ungkap Suwendra.

Dari sisi pelaksanaan upacara agama, umat Hindu di Lampung Tengah menjalankan hal yang sama seperti umat Hindu di Bali. Namun umat disadarkan bahwa upakara terbaik tidak harus terbesar.

Sembilan tingkatkan upacara yadnya mulai dari nista ning nista hingga utama ning utama bisa dijalankan. “Terserah mana yang diambil sesuai kemampuan ekonomi,” kata Suwendra.

Di sisi lain pihaknya juga mengeluhkan adanya berbagai permasalahan seperti kekurangan buku-buku agama Hindu hingga kekurangan guru agama Hindu.

“Pengangkatan guru agama minim. Tapi solusinya kami bangkitkan dan perkuat pasraman,” ungkap Suwendra.

Sementara itu prestasi generasi muda Hindu di Lampung Tengah cukup membanggakan. Misalnya dalam Lomba Utsawa Dharma Gita selalu jadi pemenang di tingkat nasional dan mewakili Provinsi Lampung di tingkat nasional.

Sementara itu  Asisten III Pemprov Bali I Wayan Suarjana mengungkapkan kunjungan ke PHDI Kabupaten Lampung Tengah Tengah serangkaian Press Tour ini untuk melihat perkembangan warga Bali di Lampung yang ada di daerah ini sejak tahun 1962.

Ia pun menyikapi berbagai hal yang disampaikan Ketua PHDI Lampung Tengah dalam kunjungan ini. Misalnya terkait urusan Pitra Yadnya, Suarjana mengungkapkan upacara besar belum tentu membahagiakan. Yang sederhana pun kalau dilakukan tulus ikhlas tetap bisa membahagiakan

“Tidak perlu besar dengan nista pun bisa asal tulus ikhlas dan maknanya tidak berkurang,” kata Suarjana.

Mengenai upacara Dewa Yadnya, memang ada tingkatkan dan itu juga tergantung pada umat menyikapinya. Kalau belum bisa upacara besar,, tidak masalah yang kecil dulu.

“Yang penting juga bagaimana kita memaknainya dari ketulusan kita,” imbuh Suarjana.

Ia juga mengapresiasi kerukunan antar umat yang berjalan di Kabupaten Lampung Tengah dan Provinsi Lampung pada umumnya. Namun orang-orang yang Bali dan umat Hindu di Lampung diharapkan tetap mulat sarira, tahu diri, bercermin pada diri sendiri.

Hal ini penting agar bisa tetap menjaga kerukunan dan meminimalkan potensi permasalahan atau konflik dengan umat lain. “Penting juga mempertahankan jati diri sebagai orang Bali, membawa diri dengan baik agar tetap diterima dengan baik,” ujar Suarjana.

Ia juga mengaku bangga tokoh-tokoh Bali di Lampung Tengah mampu berkiprah di pemerintah seperti menjadi anggota legislatif.

Dimana dari daerah ini ada orang Bali yang mampu menjadi Anggota DPR RI, Anggota DPRD Provinsi Lampung dan Anggota DPRD Kabupaten.

Terkait buku-buku agama Hindu atau kebutuhan lainnya seperti menyangkut pendidikan, pembangunan pura dan lainnya Suarjana meminta PHDI Kabupaten Lampung mengajukan permohonan bantuan ke Pemprov Bali.

“Pemprov Bali siap membantu warga Bali di Lampung sesuai mekanisme dan aturan pemerintahan yang ada,” pungkas Suarjana. (dan)