Bupati Karangasem I Wayan Geredeg saat melakukan roadshow
Denpasar (Metrobali.com)-
Guna makin  mengangkat taraf kesejahteraan masyarakat diperlukan upaya untuk mempercepat dinamika pembangunan di wilayah Kecamatan dengan mengoptimalkan penggarapan potensi sekaligus menggerakkan ekonomi,  meningkatkan kesejahtreraan masyarakat. Termasuk upaya eksploitasi galian C agar  mulai diwaspadai supaya  tidak menjadi ketergantungan, perlahan-lahan ekonomi masyarakat harus dikembangkan pada sektor lain mengigat  potensi galia C tidak terbarukan.
Hal tersebut diutarakan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg saat melakukan roadshow  Selasa (11-3-2014) di Kecamatan Bebandem. Dikatakan, pemerintah kecamatan didukung para Perbekel dan Kelian Banjar Dinas hendaknya dapat menunjukkan kinerja yang maksimal terutama dalam menggarap potensi wilayah, guna mempercepat pembangunan mengatasi kemiskinan. Saat ini dalam upaya menggerakkan pertumbuhan ekonomi tidak bisa bertumpu pada potensi galian C yang merupakan potensi tidak terbarukan dan habis dalam waktu relatif cepat. Dari sekarang hendaknya ditanamkan kepada penambang dan masyarakat agar tidak bergatung terus pada galian C untuk ekonomi, suatu saat potensi itu akan habis dan tidak mungkin mengambilnya lagi. Jika dari sekarang dipersiapkan maka masyarakat kelak tidak akan kaget karena pemerintah sudah menginformasikan sedini mungkin.
Ia mengharap segenap elemen pemerintah dari tingkat bawah sampai Kabupaten bahu membahu untuk bisa mendukung pencapaian target-target sasaran pembangunan yang telah  dicanangkan dalam APBD 2014. Sejumlah masalah pembangunan yang perlu mendapat perhatian serius SKPD terkait atara lain  masalah penanganan sampah plastik, penurunan angka kemiskinan (RTM), pertumbuhan ekonomi, optimalisasi pemanfaatan embung, pengembangan ternak sapi, pemeliharan hutan lindung dsb.
Bupati Geredeg meminta agar institusi PKK lebih aktif melakukan komparasi penanganan sampah plastik ke Kota Surabaya sebagai salah satu kota yang sukses dibidang penataan lingkungan, bahkan agenda-agenda kegiatan study banding agar memberikan manfaat dan keuntugan bagi daerah,  tidak sekedar berkunjung lalu terhenti tanpa tindak lajut. Perihal embung geomembran yang kerap mendapat sorotan, ditekankan, agar petugas pemelihara embung bekerja maksimal, supaya tidak terkesan embung rusak tidak bermanfaat padahal hanya kurang dipelihara. Ia meminta Camat dan Perbekel yang mewilayahi keberadaan embung melakukan evaluasi dan menuntaskan permasalahan tersebut.  Terkait adanya perbedaan angka-angka kemiskinan, disebutkan bahwa disatu sisi menurut BI Karangasem memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik di Bali dengan 6,3%,  sementara angka kemiskinan versi institusi yang menangani malah meningkat, perlu dilakukan evaluasi bagaimana bisa terjadi ketimpangan seperti itu diharapkan  segera dapat disikapi dan dicarikan solusinya.
Wakil Bupati I Made Sukerana, SH mengatakan, stratifikasi angka kemiskinan yang ada agar dilakukan ceking secara pasti,  dengan mengacu data-data terakhir ditingkat desa sebagai tingkatan paling dekat dengan keberadaan fakta masyarakat miskin di bawah. Acapkali data pemisahan KK anak dan ortu terjadi ketidakcermatan, satu sisi anakya dirantau hidupnya layak sementara ortunya di desa jadi miskin, padahal sebetulnya secara keseluruhan katagorinya sudah baik kondisi ekonominya. Wabup kembali menghimbau masyarakat menyangkut penerimaan dana bansos agar diwaspadai dan dicermati tidak melenceng peruntukannya dan dikebiri oknum yang suka  bermain-main. Jika tidak klop agar tidak diterima karena dapat menimbulkan preseden kurang baik, saat ini bansos yang ada sekitar 51 M disarakan BPK  baru bisa  dicairkan setelah pileg.
Kepala Desa Sibetan  I Nengah  Sumerta menyampaikan, kenyataan di lapangan banyak batuan yang datangnya nylonog tanpa tercantum dalam  base data di tingkat desa, karena ada unsur kedekatan bantuan dengan mudah diperoleh padahal menurut data masih banyak yang lebih layak menerimanya.  Diusulkan pula,  agar  jalan jurusan Sibetan – Kalanganyar dapat dilakukan perbaikan mengingat kondisinya sudah rusak dan berlubang menghambat transportasi. Ia mendukung usulan untuk membantu anak didik dari keluarga miskin melalui pembangunan asrama bagi anak berprestasi dan mau sekolah.  Sementara salah satu guru Latra menyarankan,  agar bisa dilakukan penataan kondisi pasar Bungaya khususnya keberadaan Pura Melanting serta bisa menekan tingkat keseringan judi tajen agar bisa ditertibkan.
Camat Bebandem Drs. I Made Sugiartha, M.Si  melaporkan untuk Kecamatan Bebandem jumlah RTM tahun 2013 sebanyak 2.520 sudah berhasil diturunkan atau berkurang sebanyak 125 RTM. Sementara rumah tidak layak huni di Kec Bebandem tahun 2014 sebanyak 1.040. Dalam kesempatan tersebut dilaporkan juga pelayanan bidang pemerintahan, pembangunan, kesejahteraan sosial, kegiatan  pelayanan umum serta  pelayanan ketentraman dan ketertiban. BUD-MB