Pilkada (2)

Surabaya (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya yang bisa berkompetisi secara imbang di Pilkada Surabaya 2015 yakni pasangan Rismaharini-Arif Afandi dengan Wisnu Sakti Buana-Arzeti Bilbina.

“Berdasarkan analisa politik dan hasil diskusi selama ini, mengarah dua pasangan itu yang bisa berkompetisi secara imbang di Pilkada 2015,” kata Wakil Sekretaris DPW Partai Nasdem Jatim Vinsensius Awey di Surabaya, Selasa (29/4).

Menurut dia, jika Rismaharini nantinya hadir di Kongres Partai Demokrat yang digelar di Surabaya pada 11-13 Mei 2015, maka merupakan sinyal akan mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat. Tentunya, lanjut dia, jika PDIP benar-benar akan meninggalkan Risma.

“Tinggal Demokrat gandeng PKS untuk mencukupi kuota. Urusan dapat rekomendasi PKS tinggal hitungan waktu saja,” katanya.

Sedangkan jika Rismaharini maju lewat kendaraan Demokrat maka ada kemungkinan besar Arif Afandi yang akan dipasangkan dengan Rismaharini dengan pertimbangan Arif merupakan orang kepercayaan Gubernur Jatim sekaligus Ketua DPD Demokrat Jatim Soekarwo dan bisa mengambil suara Nahdatul Ulama Surabaya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah berbicara dengan sejumlah pengusaha besar di Surabaya Barat yang siap mengalihkan dukungan dari yang sebelumnya ke Rismaharini kepada Arif Afandi.

“Ini tidak perlu saya sebut, karena saya sudah berbicara langsung dengan mereka,” katanya.

Dari sisi lain, lanjut dia, Wisnu Sakti Buana yang jika dipasangkan Arzeti dengan mesin politik PDIP-nya yang militan dan menyebar kesetiap penjuru Kota Surabaya, akan mampu menandingi pasangan Risma-Arif.

“Pilkada akan menjadi menarik jika Wisnu vs Risma,” katanya.

Kendati Arzeti belum terbukti memiliki pengalaman birokrat maupun politik, namun menurut Awey akan tetap cukup populer karena keartisannya. “Sehingga Arzeti bisa mencuri suara Risma dari suara perempuan,” ujarnya.

Ketika di singgung keseriusan pasangan pelangi Syamsul (PKB) & Vinsensius Awey (NasDem) yang juga ikut meramaikan bursa Pilkada, Awey hanya menyampaikan “wait and see”.

“Kita lihat saja nanti, bisa saja semua itu indah pada waktunya. Kalau masyarakat menghendaki maka bisa saja pasangan ini menjadi pasangan alternatif atau kuda hitam bagi warga kota Surabaya yang menginginkan wajah baru, muda dan visioner,” katanya. AN-MB