marzuki alie

Jakarta (Metrobali.com)-

Ribuan teladan nasional dalam berbagai bidang serta profesi memadati Gedung MPR, DPR, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Senayan Jakarta, Jumat (15/8), mengikuti sidang paripurna bersama dengan agenda pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

 Menurut Ketua DPR RI Marzuki Alie, jumlah teladan nasional yang menghadiri sebanyak 2.275 orang. Mereka datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, termasuk wilayah pelosok dan perbatasan negara.

 Marzuki kemudian memperkenalkan sebagian tokoh/masyarakat teladan dari seluruh Indonesia yang berjumlah 2.275 dan telah berada di Gedung DPR.Karena keterbatasan tempat, para teladan tersebut diwakili oleh 60 (enam puluh) teladan yang berada di balkon utama ruangan ini, sedangkan teladan lainnya berada di lobi gedung Nusantara III, IV dan V. Di luar sidang, mereka duduk secara tertib dan tekun menyimak pidato Ketua DPR maupun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari awal hingga akhir acara.

 Kehadiran masyarakat teladan di sidang ini merupakan kebanggaan dan penghargaan atas dedikasi dan prestasi masing-masing dalam membangun Indonesia. “Kita berharap, prestasi-prestasi ini dapat dipertahankan dan dikembangkan, sehingga kedepan, akan makin memperoleh prestasi yang lebih baik lagi demi kemajuan Bangsa Indonesia,” katanya.

 Pertama, klasifikasi teladan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu guru, kepala sekolah, pengawas di masing-masing tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), tingkat SMA Luar Biasa, tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tingkat SMK Luar Biasa, tingkat Sekolah Dasar (SD), SD Berdedikasi, tingkat SD Pendidikan Khusus.

 Selain itu, teladan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan tingkat Taman Kanak-Kanak. Kemudian Tutor Paket C, Arsiparis berprestasi, Unit Pengelola Arsip, peraih medali emas olympiade internasional, siswa berprestasi, peraih Ujian Nasional (UN) terbaik dan mahasiswa berprestasi.

 Kedua, klasifikasi teladan dan berprestasi dari Kementerian Pertanian, yaitu penyuluh pertanian Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penyuluh Pertanian Swadaya, Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu (THL-TB) Penyuluh Pertanian, petani, Gabungan Kelompok Tani, Unit Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK), Kelembagaan Ekonomi Petani, dan Unit Pengelola Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya.

 Ketiga, klasifikasi teladan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu pembina dan transmigran.

Keempat, klasifikasi berprestasi Badan Pusat Statistik, yaitu koordinator statistik kecamatan.

 Kelima, klasifikasi teladan Kementerian Kesehatan, yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga gizi.

Keenam, klasifikasi teladan Kementerian Dalam Negeri, yaitu kepala desa, lurah, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa/Kelurahan, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa/Kelurahan, camat lokasi Desa/Kelurahan juara, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan lokasi Desa/Kelurahan juara dan perwakilan Pemerintah Kabupaten lokasi Desa/Kelurahan juara.

 Ketujuh, klasifikasi teladan Kementerian Kehutanan, yaitu penyuluh kehutanan, kelompok tani hutan, Desa/Kelurahan peduli kehutanan, Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) pelaksana Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) serta Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM).

 Kader Konservasi Alam (KKA) dan Kelompok Pencinta Alam (KPA), Polisi Hutan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) kehutanan, pengelola hutan lestari Perum Perhutani, Industri Primer Hasil Hutan Prima Wana Mitra, koperasi/Kelompok Tani Mitra dan Wana Mitra, dan kelompok pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) dan perhutanan sosial.

 Kedelapan, klasifikasi teladan Kementerian Agama, yaitu peserta keluarga sakinah, dan Kantor Urusan Agama (KUA) percontohan.

 Kesembilan, klasifikasi teladan Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan.

 Kesepuluh, klasifikasi teladan Radio Republik Indonesia, yaitu Reporter RRI Daerah Perbatasan Terbaik. AN-MB