Islamabad, (Metrobali.com) –

Ribuan orang berpawai di Kota Pelabuhan Karachi, Pakistan, Ahad (25/1), untuk memprotes satu majalah Prancis karena menyiarkan karikatur Nabi Muhammad SAW dan mendesak PBB menyatakan penghujatan sebagai pelanggaran pidana.

Majalah satiris Prancis Charlie Hebdo telah menyiarkan gambar kotroversial mengenai Nabi Muhammad SAW setelah anggota Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP) membunuh 12 orang dalam satu serangan terhadap kantornya di Paris pada awal Januari.

Partai Jamaat-e-Islami menggelar demonstrasi yang dikatakan penyelenggaranya sebagai yang paling besar yang sejauh ini adakan di Pakistan guna menentang kartun yang menghujat Nabi Muhammad SAW tersebut.

Pemimpin Jamaat-e-Islami Siraj ul Haq dengan keras mengutuk penyiaran kartun itu, yang ia katakan telah melukai perasaan agama lebih dari satu miliar Muslim di seluruh dunia.

“Saya mendesak PBB agar mensahkan hukum untuk melarang penghinaan terhadap agama,” kata Haq di hadapan peserta pertemuan yang juga dihadiri oleh ratusan perempuan.

Peserta pertemuan tersebut meneriakkan slogan yang menentang Charlie Hebdo, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Mereka juga memegang poster dan spanduk yang menentang majalah Prancis itu.

Pemimpin Jamaat-e-Islami tersebut juga menyeru para pemimpin Muslim agar mengangkat masalah itu di setiap forum sehingga tak seorang pun bisa merendahkan agama dengan dalih apa pun. Ia menuntut Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif agar mengadakan pertemuan negara Islam guna membahas masalah tersebut.

Haq juga menepis pendapat majala Prancis itu bahwa majalah tersebut menyiarkan karikatur tersebut sebagai “bentuk kebebasan berekspresi”.

“Tak seorang pun boleh menyalah-gunakan kebebasan pers untuk melakukan penghujatan,” katanya. Ia menambahkan setiap orang mesti menghormati semua agama.

Pertemuan terbuka itu berlangsung secara damai dengan disaksikan oleh banyak polisi dan prajurit paramiliter.

(Ant) –