Klungkung ( Metrobali.com )

Dulu nelayan di Klungkung daratan boleh berangan-angan tinggi jauh melambung melampaui langit biru. Demikian juga bermimpi akan dengan mudahnya mereka memasarkan hasil tangkapannya tanpa harus bersusah payah ke pasar. Akan tetapi mimpi ini benar-benar menjadi “mimpi” yang harus diterimanya, karena pusat pelelangan ikan ( PPI ) tidak pernah terwujud impiannya, harapan itu pun kandas di tengah jalan, seiring dengan kandasnya pembangunan PPI. Karangadi Kusamba.

Dulu sebelum proyek pembangunan ini terlaksana gaungnya pun cukup kencang terdengar di telinga para nelayan bahkan hampir semua masyarakat pun pernah mendengarnya. Baik itu di Klungkung daratan maupun di Nusa Penida. Kini harapan tinggal harapan, mimpi nelayan pun tidak pernah terwujud.

Semntara itu Metrobali.com pada Kamis ( 9/5 ) menyempatkan diri melihat dari dekat keadaan proyek ini sungguh sangat memprihatinkan. Bangunan yang ada atap di sisi barat banyak yang copot. Beton break water yang sudah terpasang rapi kini berserakan. Demikian juga kondisi bangunan balai pelelangan ikan tersebut tidak kalah parahnya. Tragisnya seluruh bangunan terpendam oleh pasir laut yang hampir menutupi seluruh areal lantainya. Tampak anak anak memanfaat tempat itu untuk bermain.

” Mau apa lagi jika udah begini” ucap salah satu nelayan ketika metrobali timui dikediamannya. Dia adalah ketua kelompok Segarenadi 2 kusamba, I Komang Suidep. Menurutnya  pembangunan itu letaknya di daerah Tanjung. Semestinya kan di daerah Teluk, itu sudah menjadi logika orang-orang awam, ujarnya.

Lebih lanjut dituturkan bahwa proyek yang dengan anggaran Rp. 3 milyar lebih itu memang sempat membangkitkan harapan kami para nelayan. Paling tidak bisa memberikan suatu perubahan di daerah ini, ya perubahan perekonomian kami ini, ucapnya penuh kecewa. Seharusnya pemerintah daerah duduk bersama menerima masukan nelayan, karena kita ini yang tahu situasi laut disekitar wilayah karangadi. ” Jangan dong asal membangun, jika sudah begini jadinya, kan sia sia uang meliaran terbuang percuma ” ucap Suedep.

Sementara dikonfirmasi terkait dermaga tersebut Kadis Perikanan Badibangsa dihubungi pia ponselnya pada Kamis ( 9/5 ) sekira pukul 17.15 wita nada sambung ada namun yang bersangkutan tidak mengangkat HPnya, Sebelumnya Badiwangsa sempat mengatakan kalau optimis pembagunan Darmaga tersebut akan kelar sesuai harapan. Dermaga itu pun sempat ditinjau salah satu wakil Rakyat Klungkung Made Kasta dari Partai Gerindra.

Menurut Kasta bahwa kalau lokasi Darmaga tersebut kurang pas sehingga hancur diterjang gelombang. Untuk itu Mangku Kasta punya dua saran agar Darmaga ini bisa diselesaikan dan berhasil dibangun. Pertama adalah dengan melakukan relokasi ke lokasi baru. Caranya mencari lokasi yang lebih cocok. Kedua adalah dengan cara mempergunakan tiang pancang sehingga tidak mudah diterjang gelombang. “Mestinya bisa mempergunakan tiang pancang seperti pelabuhan pelabukan ikan di Jatim dan Lamongan,” sarannya. SUS-MB